Harga Cengkeh Merosot, Petani di Kabupaten Pangandaran Mengeluh

petani di kabupaten pangandaran
Cengkeh hasil panen petani di Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran tersedia, Kamis, 11 Juli 2024. (Sarmin for Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Petani di Kabupaten Pangandaran mengeluhkan harga cengkeh yang terjun bebas saat masa panen seperti sekarang.

Hal itu dirasakan oleh petani cengkeh di Kecamatan Kalipucang Sarmin, di mana saat ini harga cengkeh menyentuh angka Rp 25 ribu per kilogramnya. 

”Itu untuk yang basah, kalau sudah kering bisa menyentuh harga Rp 110 ribu per kilogram,” katanya saat dihubungi Radartasik.id, Kamis, 11 Juli 2024.

Baca Juga:Pemerintah Desa Cintaraja Terima Hibah Aplikasi Pengarsipan Digital Ciptaan Mahasiswa Universitas BSIBea Cukai Tasikmalaya Fasilitasi UMKM Berdaya Saing Global, Realisasi Penerimaan Sudah Mencapai 55 Persen

Sebelumnya, harga cengkeh basah bisa menyentuh angka Rp 45 ribu per kilogram. Sementara harga cengkeh kering menyentuh harga Rp 125 ribu per kilogram. 

”Mungkin sekarang banjir cengkeh, karena jumlah petaninya juga bertambah,” ungkapnya.

Dia mengatakan, di daerahnya saja sekarang banyak yang menanam cengkeh dan sekarang tumbuh besar. ”Terutama di daerah dataran tinggi atau pegunungan,” katanya.

Menurut dia, yang menjual cengkeh basah justru lebih banyak saat ini. ”Walaupun murah, karena terburu-buru, gak dijemur langsung dijual,” ungkapnya.

Dia hanya bisa berharap harga cengkeh tetap stabil meskipun banyak petani yang panen. ”Ya, kita menginginkan harga tetap stabil, tidak sampai turun drastis,” jelas Sarmin.

Petani lainnya Sutendi mengatakan bahwa harga cengkeh ini berbanding jauh dengan beras dan rempah lainnya. ”Cengkeh itu seperti rempah eksklusif,” ucapnya. (Deni Nurdiansah)

0 Komentar