Undang-undang pesantren yang sudah selesai diharapkan dapat menjadi langkah pesantren di Indonesia untuk lebih maju.
”Rasanya senang sekali bisa bertemu dan berdiskusi dengan para ulama, masyayikh dan ajengan,” kata Ganjar Pranowo.
”Banyak sekali masukan yang disampaikan khususnya terkait pesantren dan saya nggak mungkin melupakan pesantren karena istri saya anak kiai,” tutur mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Baca Juga:Bisnis Perangkat, Meta Takut dengan Apple, Karyawan Bocorkan Adanya Tekanan, Mark Zuckerberg Sempat MeremehkanPrediksi Wales vs Gibraltar di Laga Persahabatan 2023, Statistik, Skor, Susunan Pemain, dan Head to Head
Mengenai undang-undang pesantren, Ganjar menjelaskan bahwa undang-undang tersebut sudah ada. Hanya saja implementasinya dirasa masih belum optimal.
”Makanya saya bertemu para ulama dan pengasuh pondok pesantren ini dalam rangka mendengarkan, apa yang menjadi persoalan dan apa yang diharapkan sebenarnya agar kita bisa mencari solusinya bersama-sama,” tutur pria berusia 54 tahun tersebut.
Selain terkait pondok pesantren, diskusi itu juga membahas soal pendidikan, keterampilan santri dan memperbanyak sekolah vokasi.
Para ulama, masyayikh dan ajengan itu memberikan sejumlah masukan kepada Ganjar agar bisa dilakukan ketika dia menjadi Presiden 2024 nanti.
Setelah acara usai, Ganjar Pranowo menyempatkan diri berziarah ke makam KH Ruhiat, Pendiri Ponpes Cipasung yang juga ulama paling disegani.
Ganjar juga memberikan bantuan ambulans untuk Pondok Pesantren Cipasung dan diterima langsung oleh Kiai Ubed. (*/rls)
Baca artikel Radartasik.id lainnya di Google News.