Formasi, Wadahi Eksistensi dan Dakwah Santri

Formasi, Wadahi Eksistensi dan Dakwah Santri
Formasi menyelenggarakan program musyawarah pertamanya pada Jumat (15/9/2023).
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – PP Al Hikmah Mangkubumi Kelurahan Cipari Kota Tasikmalaya menjadi tuan rumah untuk kegiatan Formasi (Forum Musyawarah Komunitas Santri Tasikmalaya).

Komunitas yang didirikan pada 16 Agustus 2023 itu menyelenggarakan program musyawarah pertamanya pada Jumat pukul 20.00 hingga 24.00. Pada malam itu pembahasan yang didiskusikan Kitab Fathul Qoriib mengenai Bab Thaharah. Peserta yang hadirpun dari beberapa pesantren yang ada di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.

Latar belakang mengenai berdirinya Formasi ini adalah sebagai wadah Bahtsul Masail dan musyawarah bagi santri yang bermukim di wilayah Tasikmalaya. “Banyak santri Tasik yang aktif mengikuti Bahsul Masaail/musyawarah santri di luar Tasikmalaya. Sementara di Tasik yang disebut dengan kota santri, belum ada wadah untuk hal itu. Maka dibentuklah Formasi ini,” ungkap Wakil Ketua Formasi Ustaz Zakki MPd.

Baca Juga:SMK Manangga Pratama Tasikmalaya Gelar Latgab Pramuka, Perluas Relasi dan  Tingkatkan PrestasiHebat! SMPN 2 Tasikmalaya Juara 2 Lomba Tari Daerah Islami

Visi yang dipegang formasi ini adalah Membumikan Budaya Ulama Salaf dan Membumikan Bahtsul Masail di Kota Santri “dengan tiga Misi yaitu: Pertama, melakukan musyawarah kitab Fathul Qorib dilanjutkan dengan musyawarah masalah-masalah kontemporer terkait fasal yang dibahas. Kedua, mengadakan Bahtsul Masail se-Kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Ketiga, membuat konten di media sosial mengenai tanya jawab hukum fiqih disertai ibarot dari Kutub Turost.

Struktur organisasi yang nahkodai oleh Ustaz Iman Mujahid dengan dua wakilnya Ustaz Zakki Ismatullah Mpd dan Ustadz Syahid Fauzi M.  “Ke depannya kami harap bisa bekerja sama menjadi tim penggerak dengan LBM Tasikmalaya yang mawadahi di Tasikmalaya,” harap Sekretaris Formasi, Ustaz Abdul Basith.

Hal ini adalah inovasi baru yang harus terus dirawat dan dilestarikan. Jika ulama adalah warisan para Nabi, maka santri adalah warisan para ulama dan kyai. Para pemuda sebagai generasi penerus perjuangan leluhur, yang melestarikan budaya ulama terdahulu untuk kemasalahan umat Islam maupun menjadi Rahmat untuk semesta. Dengan bertukar pikiran, berdiskusi, musyawarah atau penggalian hukum dan solusi suatu permasalah syariat, menjadi bukti kecintaan pada ilmu. Dan eksistensi Tasikmalaya sebagai Kota Santri wajahnya semakin cerah dan bercahaya. (TIM PPL UNIK CIPASUNG)

0 Komentar