FISIP Unsil Tasikmalaya Ajak Kader PKK Jadi Duta Demokrasi di Masyarakat

Unsil
Kelompok Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kecamatan Cipedes saat mengikuti kegiatan penguatan gerakan kecamatan sadar demokrasi yang dilaksanakan oleh FISIP Universitas Siliwangi di Aula Kantor Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. (DIKI SETIAWAN / RADAR TASIKMALAYA)
0 Komentar

“Bisa meningkatkan pemahaman tentang pentingnya mengimplementasikan prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi kita akan menghadapi Pemilu 2024 dan mudah-mudahan bisa memberikan kontribusi dalam upaya Pemilu yang kondusifitas dan aman,” ujar dia.

Dia menambahkan, kader PKK bisa menjadi ujung tombak sarana edukasi politik termasuk dalam perkembangan sosial media, yang tidak boleh kalah dengan anak muda. Maka mendeklarasikan bersama dalam kesadaran demokrasi.

Camat Cipedes Kota Tasikmalaya Cecep Ridwan SSTP mengatakan, sangat menyambut baik kegiatan penguatan gerakan kecamatan sadar demokrasi kepada tim penggerak PKK Kecamatan Cipedes, yang dilaksanakan oleh pada dekan dan dosen dari FISIP Universitas Siliwangi.

Baca Juga:SDN Mangkubumi Tasikmalaya Luluskan 90 Siswa, Jaga Nama Baik Almamater!Liburan Sekolah Seru di TeeJay Waterpark Tasikmalaya, Ada Diskon 10 Persen

“Kami merasa bangga dengan kedatangan dekan dan dosen FISIP Unsil yang melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Merasa bangga menjadi sasaran kegiatan. Kegiatan sadar demokrasi ini sangat relevan dalam menghadapi Pemilu 2024,” ungkap dia.

Dia menyebutkan, ibu-ibu yang hadir dalam kegiatan ini selain kader PKK, juga ada kader posyandu, kader penggerak keluarga, yang jelas ikut dalam penyelenggaraan negara, termasuk berdemokrasi.

“Saya yakin menjelang Pemilu ini suhu politik akan meningkat, kadang-kadang menjadi perpecahan kerukunan di lingkungan. Dengan penguatan sadar demokrasi ini jangan sampai perbedaan politik menjadi perpecahan di lingkungan sekitar kita bahkan dalam kehidupan rumah tangga,” ajak nya.

Salah Satu Kader PKK Cipedes Minatul Mahmudah mengatakan dari hasil kegiatan penguatan sadar demokrasi ini, menjadi tahu bahwa berdemokrasi itu bisa dimulai dari lingkungan keluarga.

“Jadi di mulai dari lingkungan terdekat dari lingkungan keluarga, memberikan pendidikan politik dan cara berdemokrasi kepada anak, maka akan tertanam sejak dini belajar demokrasi bersama di keluarga,” tuturnya. (dik)

0 Komentar