EKSIS! Pantai Karang Nini Sudah Jadi Objek Wisata Sejak Tahun 1985

Pantai Karang Nini
Pantai Karang Nini Kabupaten Pangandaran sudah eksis sejak era 1980-an. Foto: Deni Nurdiansah/Radar Tasikmalaya
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Pantai Karang Nini di Kecamatan Kalipucang sudah eksis sejak tahun 80-an. Hingga saat ini, masih menjadi salah satu lokasi wisata favorit di Kabupaten Pangandaran.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Tonton Guntari mengatakan, Pantai Karang Nini sudah menjadi objek wisata sejak 1985.

“Pengelolaanya oleh Perum Perhutani. Letaknya berbatasan dengan Jawa Tengah,” ungkapnya, Minggu 9 April 2023.

Baca Juga:NAHAS, Anak di Bawah Umur di Kota Banjar Dipukuli Orang Tak DikenalPantai Ciparanti Abrasi, Pemerintah Diminta Perhatikan Dampaknya

Pantai tersebut terletak di Desa Emplak Kecamatan Kalipucang, atau berada dua kilometer dari jalan utama Kalipucang-Pangandaran.

Awalnya, kata Tonton Guntari, objek wisata tersebut hanya sebuah hutan produksi dan kawasan konservasi. Namun potensi wisatanya tercium oleh Perum Perhutani.

“Lalu diresmikanlah Objek Wisata Karang Nini. Sampai sekarang masih eksis. Itu menurut informasi yang saya dapat,” kata Tonton Guntari.

Tonton Guntari menyebut, harga tiket masuk ke objek wisata tersebut adalah Rp 10 ribu per orang jika di akhir pekan. Sedangkan Rp 7.500 saat hari biasa.

Saat memasuki kawasan Pantai Karang Nini, wisatawan dapat menikmati sejuknya pepohonan seperti jati, mahoni, angsana dan lain-lain.

Namun untuk akses menuju lokasi wisata tidak terlalu bagus, sebagian masih ada yang mengalami kerusakan.

Pantai Karang Nini tidak bisa untuk berenang, karena banyak karang, seperti halnya Pantai Karapyak yang kebanyakan adalah karang.

Baca Juga:Jalur Pantai Selatan Bisa Jadi Alternatif Mudik, Polisi Siapkan PengamananStok Darah di PMI Garut Minim, Kebutuhan 2.000 Labu Tiap Bulan

Lanjut Tonton Guntari, pantai tersebut hanya bisa untuk selfie. Oleh karena itu, di lokasi itu banyak bangku dan ayunan.

Menurutnya, kebanyakan pengunjung merupakan warga Jawa Tengah, karena objek wisata itu merupakan perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. “Pengunjung Karapyak juga banyaknya dari Jawa Tengah,” tuturnya. (den)

0 Komentar