Dosen Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Teliti Ketahanan Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kota Banjar Selama Pandemi Covid-19, Ini Hasilnya!

Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Tim peneliti Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Dr Tetet Kartilah MKes, Mamat Purnama App SSos MPH, dan Sofia Februanti Ners MKep difoto bersama saat melakukan penelitian di salah satu puskesmas. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

Hal Lain yang Didapat Tim Peneliti Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Hal menarik lainnya yang diperoleh dalam penelitian ini adalah ketidak sesuaian antara beban kerja dan dampaknya terhadap kejadian kelelahan. Ternyata, walaupun beban kerja tenaga kesehatan yang cukup tinggi selama masa pandemi, tingkat kelelahan tenaga kesehatan adalah sedang yang berarti tenaga kesehatan di Puskesmas Banjar tidak merasakan beban kerja tambahan sebagai gangguan yang mempengaruhi kualitas hidupnya.

”Dari hasil wawancara hal ini berkaitan dengan kuatnya budaya gotong royong dan silih asah, silih asih, silih asuh serta pengorbanan profesi dianggap suatu keniscayaan bagi kepentingan hidup orang lain,” ujarnya.

”Lebih lanjut budaya Sunda yang sangat kental telah mempengaruhi persepsi tenaga kesehatan di masyarakat sehingga berhasil menempatkan pelaksanaan tanggung jawab profesi di atas kepentingan pribadi yang tanpa pamrih,” tutur salah seorang tim peneliti Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.

Baca Juga:Ini Langkah Strategis Iwa Kurniawan Setelah Resmi Pimpin Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya Perkuat Kebersamaan, SMAN 1 Tasikmalaya Kurban 8 Ekor Sapi

Profesionalisme sebagai sistem nilai yang telah dimaknai sebagai kewajiban melekat. Artinya sistem nilai budaya yang baik dan terbukti mendukung ketahanan tenaga kesehatan dalam melaksanakan peran fungsi khusus, seperti masa pandemi lalu, dapat dijadikan asset berharga yang perlu dikembangkan dan dilestarikan.

”Dengan cara memberikan dukungan secara komprehensif dalam bentuk ketersediaan atensi yang sesuai dari pihak-pihak berkepentingan. Itu seperti terpenuhinya keamanan finansial dan lingkungan kerja dan system perlindungan keselamatan kerja yang memadai,” ujar dosen Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. (rls/*)

0 Komentar