Semua itu, sebuah langkah BI dan pemerintahan daerah di Priangan Timur dalam memperkuat dan menjawab tantangan. ”Tentunya dengan mengoptimalkan potensi ekonomi dalam rangka pemulihan dan pertumbuhan ekonomi ke depan,” katanya.
Karena berbagai tantangan strategis tersebut sebagai upaya pengendalian inflasi pascapandemi yang dialami secara global. Pastinya akan berefek ke inflasi nasional dan daerah.
Mengingat dari sisi inflasi, pada September 2022, realisasi inflasi IHK Kota Tasikmalaya adalah sebesar 0,95% (mtm). Misalnya Kota Tasikmalaya sebagai sistercity Kabupaten/Kota Priangan Timur, mencapai 5,95% (ytd), telah berada di atas rentang target nasional.
Baca Juga:Raih Podium Tertinggi6.000 Siswa SD Akan Ikuti ANBK
”Untuk itu ada galangan komitmen Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Priangan Timur, pada 1 September 2022. Karena Priangan Timur sebagai daerah dengan sektor unggulan pertanian memiliki potensi untuk mengurai kendala inflasi tersebut,” ujarnya.
Artinya perlu sinergi antar pemerintah daerah, hal itu menjadi salah satu kunci utama, yaitu Kerjasama Antar Daerah (KAD) IHK Kota Tasikmalaya sebagai konsumen. Dengan daerah di Kota/Kabupaten sekitarnya yang menjadi produsen.
”KAD tersebut dapat pula dioptimalkan untuk pelaksanaan upaya pengendalian inflasi lainnya antara lain pasar murah, meningkatkan produksi dengan replikasi pola klaster dan lainnya,” katanya.
Hasilnya, sebagai bentuk apresiasi pengendalian inflasi oleh Kementerian Keuangan. Untuk perwakilan dari Priangan Timur, Kota Tasikmalaya menjadi salah satu pemerintah daerah yang menerima Dana Insentif Daerah (DID). ”Penghargaan karena Kota Tasikmalaya mampu menekan inflasi Mei-Agustus 2022 lebih rendah dari nasional. Itu sesuai Permenkeu No.140/PMK.07/2022 yang ditetapkan pada 15 September 2022,” ujarnya.
Selain itu, pelaksanaan pengukuhan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya oleh Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia Aida S Budiman. Acara dihadiri Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herawanto, Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf, Kepala OJK Tasikmalaya Edi Ganda Permana, dan stakeholder Priangan Timur.
Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Tasikmalaya Prof Dr Kartawan MP menyampaikan MES dengan BI diharapkan terus menjalin hubungan baik setelah adanya pergantian kepemimpinan. Tentunya dalam rangka pembangunan potensi ekonomi di Priangan Timur, khususnya Tasikmalaya.