Dipasangi Pagar Bekas, Jogging di Dadaha Bakal Dikenai Tarif Rp 2000, Ini Alasannya

jogging trek
Jogging Trek Dadaha dipasangi pagar bekas (Ayu Sabrina B/Radartasik.id)
0 Komentar

“Baru di Perda baru ini, yang masuk trek dikenakan tarif 2000. Idealnya memang ada masuk (dari sekarang). Cuman kan belum ada sosialisasi. Makannya kami belum siap. Minimal layani dulu lah, fasilitasnya bagusin dulu,” tuturnya.

Adapun anggaran pemeliharaan Komplek Dadaha memang tidak diberikan kepada pengelola. Sehingga menurut Suswanto mereka memanfaatkan alokasi program atau kegiatan yang ada.

“Kalau di anggaran kan tidak ada untuk pemeliharan. Semuanya. Termasuk stadion. Kami yang penting target retribusi tercapai. Tetapi kalau mau Dadaha bener ya tetap harus ada anggarannya,” ujarnya.

Baca Juga:PAN Kabupaten Tasikmalaya Segera Deklarasikan Koalisi untuk Pilkada 2024Gowes Bareng, Tasik Roadbike Community Siap Menyambut Azrul Ananda dan Kadal Cycling Club di Alun-Alun Ciamis

Di sisi lain menurutnya banyak pihak yang menerka bahwa, Komplek Dadaha menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) paling banyak. Padahal tidak demikian. S

uswanto menceritakan soal pemeliharaan rumput stadion yang rusak, biayanya memanfaatkan ‘sumbangan’ dari promotor kegiatan yang diselengggarakan di sana. Seperti konser musik beberapa waktu lalu.

“Banyak yang bilang kan Dadaha lumbungnya PAD, kelihatannya. Memang sebelumnya belum ada regulasi yang betul-betul pasti untuk peningkatan PAD. Yang ini kan baru 1 Januari 2024 munculnya. Butuh sosialisasi juga,” paparnya. (Ayu Sabrina B)

0 Komentar