Cerita Dibalik Pembuatan Aplikasi APATARS-GO oleh Para Guru SMPN 2 Tasikmalaya Bikin Pilu

aplikasi apatars
Inovator aplikasi APATARS-GO menjelaskan kembali soal pengembangan aplikasi tersebut. (Ayu Sabrina B/Radartasik.id)
0 Komentar

“Ya belum apa-apa sudah ditolak. Disangka mau jualan. Atau ada juga yang sudah mental block, menyangka ini akan mempersulit menambah pekerjaan. Memang susah dari kemauan merekanya,” terang Eka.

Bersama Iskandar, dan dua guru pengambang lainnya yakni Adi dan Inal dari Manonjaya sudah bersusah payah mengenalkan APATARS-GO kepada 21 SMP di Kota Tasikmalaya.

“Kita kemana-mana sosialisasi selalu berempat, dan bukan hal mudah meyakinkan mereka bahwa ini akan mempermudah pekerjaan absensi guru. Tidak cukup satu atau dua kali menerangkannya,” kata Iskandar.

Baca Juga:Pangandaran Rawan Pencurian Jelang Lebaran, Polisi Bentuk Tim Khusus untuk Periksa Rumah Kosong Selama Musim Mudik Idul Fitri 1445 H129 Lansia Semarakkan Pesantren Ramadan Bersama Pelajar SMP dan SMA di Kabupaten Ciamis

Selain memudahkan presensi siswa lewat ponsel, menurut Iskandar data ini juga akan membantu Pemerintah Kota Tasikmalaya khususnya Dinas Pendidikan, memantau aktivitas siswa di sekolah.

Namun tampaknya, sekolah yang belum memanfaatkan APATARS-GO menunggu intruksi wajib dari Disdik untuk ikut melakukannya. “Tidak ada yang sulit dari aplikasi ini, tidak perlu tim IT di sekolah. Tinggal pakai dan semestinya kalau mau optimal harus diwajibkan dinas,” ucapnya.

APATARS-GO yang sudah berjalan dua tahun ini, hanya baru dimanfaatkan 21 SMP. Sedangkan itu, tawaran dari luar kota hingga luar pulau Jawa, datang kepada Eka dan Iskandar untuk memasang aplikasi tersebut di sekolah mereka.

Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Tasikmalaya saat meluncurkan APATARS-GO pada 29 November 2023 lalu mengatakan bahwa aplikasi ini akan jadi inovasi yang digunakan semua sekolah di Kota Tasikmalaya. Namun sayang, ternyata sekolah masih menggunakan cara manual dalam mendata siswa.

“Kita mencoba mengeluarkan aplikasi yang disebut APATARS-GO. Ini adalah hubungan emosional anatara guru dan orangtua bisa langsung real. Kalau lama sampai rumah berarti dia berpotensi melaksanakan kegiatan lain. Itu yang kita waspadai dan dipantau lewat aplikasi ini,” kata Cheka waktu itu. (Ayu Sabrina)

0 Komentar