Catatan 12 Tahun Forum Peduli Tasik: Anggotanya Majemuk, Jadi Teladan Cara Menikmati Hidup dalam Kebhinekaan

Forum Peduli Tasik
Anggota Forum Peduli Tasik (FPT) berfoto bersama di berbagai kegiatan.
0 Komentar

Kelak unsur TNI ada kesatuan baru yang gabung di FPT yaitu Wing Pendidikan (Wingdik) 600/Pembekalan di bawah komando Kolonel Kal Bambang Witono.

Orang-orang ini awalnya bertemu dalam acara-acara formal maupun santai. Seperti ngopi bareng di Markas Kodim 0612/Tasikmalaya.

Agenda ngopi sambil ngobrol rileks tersebut rupanya mengasyikkan. Kemudian diulang. Tempatnya geser ke kampus Universitas Siliwangi. Tuan rumah Prof Kartawan Sumirya yang kala itu menjabat rektor.

Baca Juga:Domba Jatuh dari Mobil, Pencuri Hewan Ternak Terciduk di Tasikmalaya, Inilah Kronologi Lengkap Menurut PolisiRayakan Momen Spesial dengan Gaya, Alhambra Hotel & Convention Siapkan Segalanya untuk Anda!

Ngopi dan ngobrol ringan masalah Kota Tasikmalaya semakin seru. Akhirnya semua sepakat untuk membentuk forum.

Dilaksanakanlah ngopi pagi dan olahraga bersama di Markas Brigif 13/Galuh Rahayu. Tepatnya tanggal 21 September 2012 pagi. Wali Kota Tasikmalaya terpilih Drs H Budi Budiman ikut hadir.

Di sinilah dikukuhkan nama Forum Peduli Tasik (FPT). Forum untuk wadah komunikasi dan mencari solusi untuk sumbangsih ke Kota Tasikmalaya.

Ketua FPT secara aklamasi didaulat Kolonel Inf Farid Makruf. Setelah terbentuk wadah ini kegiatan bukan lagi ngopi. Ada aksinya berupa kegiatan sosial.

Mulai santunan kepada fakir miskin, mengangkat anak yatim piatu sebagai anak asuh, bedah rumah, bantuan korban bencana alam, membersihkan wilayah kota dari aksi vandalisme.

Forum ini unik. Walau anggotanya ada notaris tapi tidak pernah dibuat jadi badan hukum.

”Kita memperkuat ikatan persaudaraan saja. Bergerak atas dasar kepedulian. Dana juga untuk kegiatan dari kumpulan anggota saja insidentil,” begitulah jawaban ketua maupun anggota FPT.

Baca Juga:MAF Polbangtan Kementan Dorong Anak-Anak Muda Manfaatkan Teknologi Modern Dongkrak Produktivitas PertanianNelayan Karawang Deklarasikan Dukungan Penuh untuk Pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie di Pilgub Jabar 2024

Ketua FPT juga dipilih tidak rumit. Malah cenderung estafet saja. Ketika Danbrigif 13/Galuh Rahayu berpindah tugas, penggantinya didaulat memimpin FPT.

Itu terjadi sewaktu Kolonel Inf Farid Makruf pindah tugas, penggantinya Kolonel Inf Bangun Nawoko (kini berpangkat Mayor Jenderal, menjabat Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad) langsung memimpin juga FPT.

Begitu juga Danbrigif berikutnya menerima estafet ketua FPT yaitu Kolonel Inf Windiyatno—sekarang berpangkat Mayor Jenderal dengan jabatan Komandan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Dansecapaad).

Danbrigif penerusnya Kolonel Inf Mochamad Mahbub Junaedi SSos MHan. Sekarang berpangkat Brigadir Jenderal dengan jabatan Wakil Asisten Operasi KASAD Bidang Rencana Operasi (Waasops KASAD bid Renops).

0 Komentar