Bupati Pangandaran Kumpulkan Kepala Sekolah, Sikapi Tabungan Siswa yang Tak Bisa Diambil

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata
Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata membentuk tim khusus. Tim tersebut untuk menyelesaikan masalah tabungan siswa di Pangandaran yang mandek atau tak bisa diambil.

“Saya tadi kumpulkan kepala sekolah, komite dan pihak terkait. Saya lebih mendengarkan apa yang sesungguhnya terjadi, dan semuanya harus diselesaikan. Maka saya bentuk tim yang diketuai oleh pak Inspektur (Apip),” katanya kepada sejumlah wartawan, Senin 19 Juni 2023.

Pemkab Pangandaran juga melibatkan pengacara atau pegiat hukum dalam tim khusus tersebut. “Setiap dua minggu kita ada evaluasi. Membicarakan langkah-langkah selanjutnya, menginventarisir data dan masukan,” ungkap H Jeje Wiradinata.

Baca Juga:3 Jenis Durian Lokal Bangunkarya Tak Kalah Saing, Ada yang Usia Pohonnya Lebih dari 100 TahunKeren! Ini Dia Penampakan Samsung Galaxy Watch 6 yang Elegan, Dirilis Bulan Agustus

Bupati Pangandaran menyebutkan, total tabungan siswa yang mandek di Kecamatan Parigi dan Kecamatan Cijulang hampir mencapai Rp 5 miliar.

“Awal permasalahanya memang muncul saat perubahan sistem penggajian menjadi digital, lalu saat Covid-19,” jelasnya.

Bupati Pangandaran Sebut Koperasi Siap Jual Aset

Kata H Jeje Wiradinata, masalah pengembalian tabungan siswa di sekolah lain memang ada yang bermasalah juga. Tapi ada yang lancar pengembaliannya, ada juga yang benar-benar macet.

“Di Kecamatan Cijulang ada yang di guru dan koperasi. Sementara di Kecamatan Parigi kebanyakan ada di koperasi,” kata bupati Pangandaran itu.

Menurut dia, uang tabungan siswa yang macet kebanyakan di guru yang pensiun. Sementara di guru yang masih aktif relatif kecil.

Jeje pun menyebut, dua koperasi sudah menyatakan siap menjual aset milik mereka untuk menutupi tabungan siswa yang mandek. “Yang Cijulang dan Parigi mau menjual aset,” jelasnya.

Ia mengatakan koperasi harus menyelesaikan penjualan aset secepatnya. Pihaknya akan memantau itu. “Kemudian ada koperasi di Parigi yang masih pikir-pikir jual aset. Jadi ada tiga koperasi, Cijulang 1, Parigi 2,” ucapnya.

Baca Juga:Wow!! Bakso Abang Pangandaran yang Gurih dan Kenyal, Cek LokasinyaJalur Lintas Pesisir Pangandaran Bukan Jalan Biasa, Banyak Spot untuk Swafoto

Asep Marpu, orang tua salah satu siswa di SD Negeri 1 Cijulang mengatakan, uangnya yang belum dikembalikan sekokah sebesar Rp 106 juta. Namun pihak sekolah tidak memberikan kejelasan.

0 Komentar