Berkarung-karung Sampah Menumpuk di Tepi Jalan Nasional III Ciamis, Ulah Siapa?

karung sampah
Tumpukan sampah menggunung di sekitar daerah Margaluyu, di tepi Jalan Nasional III. (Fatkhur Rizqi/radartasik.id)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Status Kabupaten Ciamis sebagai daerah penerima penghargaan Adipura Kencana dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terganggu oleh tumpukan berkarung- karung sampah di depan bekas ruko pusat oleh-oleh Desa Margaluyu Kecamatan Cikoneng, Jalan Nasional III.

Tumpukan sampah berkarung-karung berikut bekas pembakaran itu diduga dilakukan oleh orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Pemandangan ini menjadi salah satu yang menjadi sorotan warga pasca Ciamis meraih penghargaan tertinggi di bidang kebersihan.

Diduga ODGJ tersebut mengumpulkan sampah rumah tangga yang ditampung pada gerobaknya. Lalu setelah dikumpulkan, disimpan di rumah kosong, ruko kosong, atau lahan kosong yang ada di sekitaran Ciamis.

Kabupaten Ciamis Raih Anugerah Adipura Kencana, Penghargaan Istimewa dari KLHK

Baca Juga:Berburu Tiket Kereta Api Murah Buat Mudik Lebaran: Kelas Eksekutif Tasik-Jakarta Cuma Rp 150.000Bupati Cianjur Akui Beri Mandat ke Sekretaris Pribadinya agar Maju di Pilkada 2024

Sekertaris Desa Margaluyu, Herlan, mengatakan sampah liar yang ada di depan balai desa itu bukan merupakan ulah warganya. Tetapi dari ODGJ yang setiap hari mengumpulkan sampah rumah tangga di sekitar Jalan Nasional III Desa Margaluyu sudah berlangsung sekitar dua tahunan.

“Kemungkinan ODGJ yang melakukan pembuangan sampah liar di beberapa tempat di sekitar Jalan Raya Margaluyu – Jalan Nasional III,” katanya kepada radar, Senin, 18 Maret 2024.

Sebab, ODGJ tersebut sering melakukan pengumpulan sampah rumah tangga yang tersimpan di depan dan lalu ditampung di gerobaknya. Setelah penuh, ODGJ tersebut menyimpannya di lahan kosong, rumah kosong, atau ruko kosong.

PKS Mulai Bangkit, Siapkan Kader untuk Calon Bupati Ciamis 2024

Herlan yakin warganya sudah berperilaku bersih dan tidak menumpuk sampah di sana. Alasannya setiap rumah tangga sudah ada pengangkutan sampah. Juga telah disediakan tempat pengolahan sampah 3R (reduce, reuse, recycle).

“Warga tidak ada seperti itu (buang sampah sembarangan, Red). Karena sampahnya dipungut oleh petugas kebersihan yang nantinya ke TPS 3R,” katanya.

0 Komentar