Banner Informasi Jogging Track Dadaha Berbayar Dicopot Setelah Banyak Penolakan

Joging track
Warga jogging di Dadaha pada Minggu pagi, 5 Mei 2025. (Ayu Sabrina B / Radartasik.id)
0 Komentar

Sedangkan para pedagang kaki lima, masih tampak berjejer di sekitar kawasan tersebut.

“Sedikitnya kami coba untuk memberi fasilitas pelayanan. Sebab kita punya target retribusi 200 (juta). Ketika fasilitasnya nyaman saya kira (dikenai tarif) Rp 2000 (untuk jogging) berani lah. Kalau sekarang fasilitas tidak dibenahi, banyak pedagang, ya dimarahin UPTD ngapain narik retribusi,” ucapnya.

Dalam prosesnya pun, Suswanto mengatakan Komplek Sarana Olahraga Dadaha diimpikan akan seperti Stadion Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta.

Baca Juga:SK Gerindra Tasikmalaya Akan Jatuh ke Kandidat Ini!Amir Mahpud: Kita Pakai Mazhab Survei!Polres Ciamis Periksa 4 Saksi dalam Kasus Tindak Pidana Pembunuhan di Kecamatan Rancah

“Kami juga berusaha pakai penerangan ketika ada yang mau jogging malam. Jangan kalah sama Senayan. Kan itu bisa dipakai malam. Target itu, minimal ada jalur lah khusus untuk pelari, untuk jogging. Itu salah satunya. Batas pedagang gak boleh ada yang di sana setiap hari,” tandasnya. (Ayu Sabrina B)

0 Komentar