Bakal Calon Kepala Daerah Tasikmalaya 2024 dari Golkar Perlu Diuji di Pasar Milenial

Netralitas ASN numpang kk untuk jalur zonasi ppdb Ada Misi di Balik Kontroversi Rotasi Pejabat di Kota Tasikmalaya calon kepala daerah, hari pencoblosan, pragmatis
Asep M Tamam
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Suara Generasi Milenial cukup dominan dalam menentukan calon kepala daerah di Pilkada 2024, termasuk untuk di Tasikmalaya. Maka dari itu figur-figur yang diusung perlu memiliki daya tarik di kawula muda.

Termasuk untum Partai Golkar yang sudah menyiapkan kader-kadernya menuju Pilkada 2024. Dari mulai H M Yusuf, Iwan Saputra, Erry Purwanto sampai dengan Ridwan Kamil.

Pengamat politik Tasikmalaya Asep M Tamam mengatakan figur-figur yang muncul dari Golkar dinilai punya ketokohan yang mumpuni. Sehingga mereka terbilang layak untuk disiapkan sebagai bakal calon kepala daerah. “Memang secara figur, kader-kader yang disiapkan sudah cukup memadai,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Senin (20/11/2023).

Baca Juga:Viral! Aksi Pengendara Motor Ketuk Kaca Mobil dan Minta Uang Bikin Resah Warga, Pelaku Langsung Diringkus Aparat Polres Tasikmalaya KotaTak Harus Cuti, Anggota Dewan Merangkap Caleg di Masa Kampanye Pemilu 2024

Kendati demikian, dia menilai Pemilu 2024 nanti punya keistimewaan. Di mana dominasi milenial cukup tinggi sehingga ketertarikan dari generasi tersebut perlu dipertimbangkan. “Harus diuji juga, bagaimana popularitas dan elektabilitas figur-figur tersebut di kalangan milenial,” ucapnya.

Tentunya berbagai strategi perlu digunakan agar popularitas dan elektabilitas figur bakal calon kepala daerah yang dimiliki masuk di kalangan milenial. Bisa dari tim pemenangannya, pola pendekatannya atau metode lainnya. “Atau nanti dalam memilih pasangannya yang milenial,” terangnya.

Pola pendekatan politik untuk pasar milenial bukan narasi yang normatif. Pasalnya dia melihat tiga pasangan capres-cawapres pun menggunakan pendekatan gaya milenial. “Karena ke depannya tren sasarannya memang milenial,” ucapnya.

Asep M Tamam menilai bahwa Golkar sebagai parpol tertua tentu punya banyak pengalaman seharusnya sudah memahami ini. Apalagi dia melihat komposisi partai beringin itu sudah cukup baik. “Kalau saya lihat cukup seimbang kader senior dan kader milenialnya,” terangnya.(*)

0 Komentar