Awalnya Lahan 2 Hektare di Kota Tasikmalaya Ini Tak Produktif, Kini Semua Orang Kaget dengan Hasilnya

lahan
Sekda Kota Tasikmalaya H Ivan Dicksan memanen buah naga di kebun garapan kelompok tani dan pesantren di wilayah Awipari Kecamatan Cibeureum, Rabu, 31 Januari 2024. (Firgiawan/Radartasik.id)
0 Komentar

CIBEUREUM, RADSIK – Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya H Ivan Dicksan mengaku kaget dengan cara warga Cibeureum memanfaatkan lahan tak produktif.

Area yang sebelumnya ia ketahui sulit akan sumber air itu kini telah berubah menjadi kebun buah naga dan sudah panen.

Ia pun meminta warga lain mengikuti cara ini untuk memaksimalkan tanah yang tidak produktif.

Baca Juga:Capek Banjir Melulu, RSUD dr Soekardjo Akhirnya Beli Dua Pompa AirSolusi Banjir dari Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah: Jangan Buang Sampah Seenaknya

Bahan Pokok di Tahun 2024, Harga Cabai Masih Pedas di Pasar Singaparna Tasikmalaya

“Saya cek surprise juga, di Awipari ini sekarang jadi budidaya buah yang marketnya masih terbuka di Kota Tasikmalaya,” katanya saat menghadiri petik buah naga Kelompok Tani Mekarsari II di Kecamatan Cibeureum, Rabu, 31 Januari 2024 .

“Sebelumnya tanah kurang produktif tapi muncul ide jadi lahan untuk buah Naga, dan ini menjadi pemberdayaan ekonomi kelompok tani juga pesantren di wilayah ini,” lanjutnya.

Sepengetahuannya area seluas 2 hektare itu awalnya adalah sawah tadah hujan. Namun belakangan tak ditanami lantaran tak ada sumber air.

Dasar Rp 25 Ribu Uang Transport KPPS di Kota Tasikmalaya Harus Jelas, KPU Jangan Main-Main Pakai Uang Negara

“Kita jangan berhenti (pada) pemikiran konvensional bahwa lahan harus luas, namun bagaimana dioptimalkan jadi lahan yang bisa menghasilkan nilai ekonomis,” lanjut mantan kepala Dinas PUPR itu.

Ivan pun meminta lokasi itu jadi rujukan Gapoktan lain dalam memanfaatkan lahan. Termasuk Dinas Pertanian yang didorong menggali kembali potensi lahan.

Baca Juga:Bantuan Rice Coocker Kementerian ESDM di Ciamis Ditumpangi CalegLuar Biasa! Pendapatan Asli Desa di Kabupaten Ciamis ini Capai Rp 3 Miliar Per Tahun

“Kita juga dorong dinas agar bisa jadi kawasan wisata, edukasi agro dan lain-lain. Kualitas bisa bersaing dan ternyata sudah masuk di supermarket. Sebab, permintaan pasar baik tradisional atau modern kebanyakan dari luar,” papar Ivan. (Firgiawan)

Baca berita dan artikel lainnya di google news

0 Komentar