Bahan Pokok di Tahun 2024, Harga Cabai Masih Pedas di Pasar Singaparna Tasikmalaya

Harga Cabai Masih Pedas
Harga cabai di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya masih mahal di awal Tahun 2024 ini. (Radika Robi Ramdani / Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Harga cabai masih pedas di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Hal itu pun diiringi dengan masih tingginya harga bahan pokok lainnya.

Di awal tahun 2024, harga kebutuhan pokok masih naik antara 40-100 persen di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (2/1/2024). Harga kebutuhan pokok yang naik selain cabai dan bawang gula putih serta minyak kita.

Salah satu pedagang pasar, Cahyati (54) mengatakan, kenaikan harga di awal tahun akibat pasokan kebutuhan terkendala selain cuaca yakni kemacetan di jalan menyebabkan pasokan lambat datang ke pasar

Baca Juga:Pemuda Tasikmalaya Dirikan SSB Bina Muda, Jaring Atlet dan Arahkan Generasi Muda ke Hal Positif6 Wisatawan Tenggelam di Pantai Pasangrahan Cipatujah Tasikmalaya, Beruntung Semua Korban Dapat Terselamatkan

“Kenaikan harga kebutuhan ini turut menurunkan omset penjualan kami dan pembeli juga cukup menurun saat harga naik,” kata dia.

Seperti cabai merah dan cabai domba masih bertahan di angka Rp 80.000 per kg. Harga bawang merah Rp 36.000 per kg dari semula Rp 24.000 per kg, tomat naik dari asalnya Rp 6.000 menjadi Rp 12.000 per kg.

Sementara itu gula putih juga turut mengalami kenaikan, tembus di angka Rp 20.000 per kg dari semula Rp 16.000 per kg, minyak kita dijual Rp 17.000 per liter meski harga eceran tertinggi Rp 14.000 per liter.

Cahyati berharap harga yang masih tinggi dan kenaikan harga pada beberapa komoditi yang terjadi ini tidak berlangsung lama, sehingga penjualannya bisa kembali normal. “Saya sebagai penjual inginnya harga kembali normal, biar pembeli banyak yang beli dan saya juga ingin laku dagangan yang dijual ini,” ucapnya.

Salah seorang pembeli, Hesti (43) mengatakan harga sejumlah bahan kebutuhan saat ini masih mahal. Dikarenakan harga sudah mulai naik, terpaksa membatasi biaya belanja harian dan konsumsi.

“Saya mau beli bawang merah untuk kebutuhan memasak, biasanya belanja 2 kg. Tapi karena harganya naik, makanya hanya beli 1 kg saja,” ujarnya. (*)

Baca Berita Radartasik.id Lainnya di Google News

0 Komentar