Apa Itu Neuralink? Perusahaan yang Menanamkan Chip pada Otak Manusia Milik Elon Musk

Neuralink, penanaman chip pada otak manusia
Neuralink telau mengumumkan keberhasilannya menanam chip pada otak manusia yang dipraktekan terhadap Noland Abraugh, pasien yang mengalami kelumpuhan akibat cedera saat renang. (Foto ilustrasi: net)
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Neuralink merupakan perusahaan neuroteknologi asal Amerika Serikat yang didirikan pemilik Tesla, Elon Musk.

Beberapa hari ini perusahaan tersebut bikin heboh setelah merilis video keberhasilan penanaman Chip pada otak manusia pertamanya melalui platform X (dulu Twitter).

Manusia pertama yang menjadi ‘kelinci percobaan’ perusahaan Elon Musk itu bernama Noland Abraugh. Seorang pria berusia 29 tahun yang memiliki masalah pada syaraf dan tidak dapat menggerakan anggota tubuh dari leher ke bawah.

Baca Juga:PKL di Kabupaten Garut Tak Dilarang Jualan Asal Sesuai PeruntukanPemadatan Tanah untuk Flyover Ditarget Beres Sebelum Lebaran

Dengan teknologi yang dibuat Neuralink, Abraugh yang merupakan mantan atlet renang itu dapat menggerakan komputer dan ponsel pintar hanya dengan berpikir. Tidak menggunakan sentuhan fisik.

Teknologi ini diberi nama “Telepathy” lantaran cara kerjanya yang mirip dengan Telepati yang selama ini kita kenal.

Teknologi ini mengunakan serat optik yang diklaim lebih tipis dari rambut untuk menghubungkan otak dengan antarmuka komputer.

Pada video yang dirilis Neuralink, Braugh mempraktikan bermain catur “Civilization” pada laptop tanpa sentuhan fisik.

Kursor digerakan melalui perintah pada otak yang diteruskan oleh Chip secara nirkabel.

Aktivitas itu dilakukannya selama delapan jam tanpa henti.

Penanaman Chip pada Otak Manusia Pertama

Neuralink melakukan uji coba pertamanya pada manusia setelah mendapat izin dari FDA pada Mei 2023.

Uji coba penanaman chip pada otak manusia oleh Neuralink kemudian mulai dilakukan pada bulan Januari 2024.

Baca Juga:Pembangunan Tol Getaci Sangat Dinanti Demi Dongkrak Pariwisata PangandaranMobil Sedan di Ciamis Terbakar Hebat, Suami-Isteri Berhasil Selamat

Hal ini dipandang sebagai titik awal studi 6 tahun diizinkannya robot melakukan pembedahan pada otak manusia dan menanamkan benang fleksibel pada bagian yang berfungsi mengontrol “niat bergerak” menurut sinyal atau tautan syaraf.

Kini, Abraugh telah menunjukan perkembangan signifikan setelah perangkat elektronik itu dibenamkan pada jaringan syaraf otaknya.

Perangkat itu terdiri dari 64 benang fleksibel yang diklaim lebih tipis dari rambut manusia karena ukurannya yang sangat kecil.

“Ini (memang) tidak sempurna. Saya pikir kami menghadapi beberapa masalah. Saya tidak ingin orang berpikir ini adalah akhir perjalanan. Masih banyak yang harus dilakukan, tetapi ini saja sudah mengubah hidup saya,” ungkap Abraugh yang menjadi lumpuh setelah mengalami cedera saat berenang 8 tahun lalu. 

0 Komentar