Anggota Dewan Ini Soroti Pertunjukan Video Mapping di Malam Puncak TOF 2023, Emang Boleh Sejujur Itu?

Anggota Dewan Ini Soroti Pertunjukan Video Mapping di Malam Puncak TOF 2023, Emang Boleh Sejujur Itu? masyarakat harga cabai rawit
H Denny Romdony
1 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Anggota dewan dari PDI Perjuangan H Denny Romdony mempertanyakan klaim Pj Wali Kota Tasikmalaya soal pertunjukan Video Mapping. Hal itu dianggap berlebihan karena tidak sesuai dengan realitanya.

Sebagaimana diketahui Pemkot menampilkan pertunjukan video mapping di malam puncak hari jadi Kota Tasikmalaya pada 27 Oktober 2023 kemarin. Disebutkan bahwa pertunjukan itu merupakan pertama kalinya dilaksanakan di level Kota/Kabupaten dan merupakan karya putra daerah.

H Denny mengatakan bahwa hal tersebut cenderung hanya klaim saja bahkan bisa dianggap kebohongan publik. Pertama, soal pertunjukan video mapping dengan teknologi laser pertama yang dilaksanakan di tingkat kota dan kabupaten yang menurutnya klaim dari Pemkot saja. “Karena ternyata di kota kabupaten lain pun pernah menyelenggarakan pertunjukan tersebut,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Kamis (2/11/2023).

Baca Juga:Sampel Surat Suara Pileg 2024 Kota Tasikmalaya Dikoreksi, Nama Bakal Celeg Salah Huruf dan GelarHasil Bahtsul Masa’il, PCNU Kota Tasikmalaya Haramkan Menjebol Wifi dan Pengembangan Teknologi AI Jenis Ini

Selain itu terkait klaim karya putra daerah yang juga dia ragukan. Karena informasi yang dia terima, teknis pertunjukan video mapping itu dilakukan oleh tenaga dari luar daerah. “Silahkan saja dicek, karena informasinya itu dari Bandung,” tuturnya.

Pihaknya memahami bahwa Pemkot atau Pj Wali Kota ingin menunjukkan hal-hal yang inovatif. Namun bukan berarti harus berbohong atau melakukan klaimer tanpa riset. “Tidak perlu lah klaim-klaim seperti itu, jatuhnya hoaks atau membohongi publik,” ucapnya.

Jika caranya begitu, lanjut H Deni, malah akan jadi blunder untuk pemerintah sendiri. Pada akhirnya kepercayaan dari publik jadi berkurang. “Ya kalau pernyataannya mengada-ada, bagaimana publik bisa percaya,” tuturnya.

Belum lagi berbagai persoalan lainnya yang dia ragukan faktanya. Dari mulai perputaran uang selama TOF2023 yang sampai Rp 10 miliar, di tambah dengan penerbangan pesawat yang tidak jelas juga. “harus realistis juga dengan kemampuan dan kondisi,” ucapnya.

Sementara itu, Asda 2 Kota Tasikmalaya selaku ketua harian TOF 2023 H Tedi Setiadi mengaku tidak begitu mengetahui teknis pertunjukan  video mapping. Pasalnya secara teknis pengerjaan dikelola oleh Disporabudpar. “Saya kurang tahu teknisnya, itu dari Disporabudpar,” imbuhnya.(rga)

1 Komentar