Alokasikan Rp 1 Miliar untuk Bantu Layanan Penerbangan ke Tasik, Nyatanya Malah Begini

Citilink bandara wiriadinata
Pesawat Citilink saat berada di Bandara Lanud Wiriadinata Kota Tasikmalaya. Saat ini dikabarkan Citilink kembali dengan kelas reguler. (Foto/Ayu)
0 Komentar

Berdasarkan Peraturan Walikota (Perwal) Kota Tasikmalaya Nomor 17 Tahun 2022, ongkos pengganti perjalanan dinas ke Jakarta diberikan sebesar Rp 530.000 per orang.

Pada penerbangan perdana pesawat carteran itu Pemkot Tasikmalaya mengeluarkan uang kurang lebih Rp 72 juta sebagai biaya pengganti perjalanan dinas para ASN yang mengisi kursi kosong pesawat. Angka itu dihitung berdasarkan jumlah kursi penumpang 68 dalam satu kali terbang.

Berdasarkan pantauan Radar, di hari kedua dan ketiga penerbangan, ada 15 dan 10 ASN dari beberapa dinas yang menggunakan pesawat. Jika dihitung dengan ongkos perjalan tersebut, total dana pengganti perjalanan dinas yang dikeluarkan pada penerbangan kedua adalah Rp13.250.000.

Baca Juga:Jalan Tol Bali Mandara Jadi Percontohan Bayar Tanpa Sentuh dan Tanpa HentiMemahami Konsep Green Building dalam Pembangunan: Arti, Fungsi, dan Manfaat

Kini, layanan Citilink di Bandara Wiriadinata sudah berhenti beroperasi. Kontrak antara CV AMS dan maskapai anak Garuda Indonesia itu resmi berakhir pada 17 Oktober 2023.

Harus Tanggungjawab

Mendengar kabar Cheka Virgowansyah kembali pimpin Kota Tasikmalaya hingga satu tahun ke depan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kota Tasikmalaya minta penjabat wali kota untuk kembali hidupkan layanan penerbangan.

“Selamat melanjutkan amanah, yang penting harus sabar. Karena kalau tidak sabar, seperti menangani pesawat, harus dengan kepala dingin dan penuh dengan strategi itu. Ya intinya harus bisa dibuka lagi lanjutkan yang sudah dimulai,” kata ketua KADIN Kota Tasikmalaya, H Abun Benyamin SE.

Ia juga mengingatkan agar Pemkot tidak lagi semborono dalam merencanakan suatu layanan. Apalagi layanan penerbangan. Abun memberikan catatan tentang teknis yang dinilainya kemarin sangatlah kurang.

“Ya harus diteruskan, jangan setengah-setengah. Harus diperhitungkan ini, karena orang luar setidaknya sudah tahu ada penerbangan di Kota Tasikmalaya, ya masa belum juga mulai promosinya sudah tutup,” tandasnya.

“Saya cuman titip, jadwalnya jangan nanggung, kasih tiga hari seperti Senin, Rabu, Sabtu. Terus juga, untuk waktunya jangan terlalu siang, kalau bisa pagi-pagi jam 7, supaya yang ada rapat jam 8 atau jam 9 bisa kekejar,” kata Abun menjelaskan.

0 Komentar