Untuk sistem operasi, perangkat ini diprediksi akan menjalankan Android 15 atau Android 15 Go Edition demi memastikan pengalaman penggunaan tetap ringan dan stabil.
Daya tahan menjadi salah satu nilai jual utama berkat baterai berkapasitas 6.000 mAh yang diklaim mampu menopang aktivitas seharian penuh.
Meski demikian, dukungan pengisian daya hanya berada di level 15 watt melalui USB-C, dan adaptor kemungkinan tidak disertakan dalam paket penjualan.
Baca Juga:Harga Emas Menguat Serentak, Sinyal Apa yang Sedang Dikirim Pasar Menjelang Akhir Tahun?Oppo Pad SE Menawarkan Alternatif Tablet Nyaman Tanpa Harga Tinggi
Di sektor kamera, Xiaomi memilih pendekatan minimalis dengan kamera belakang tunggal yang difokuskan pada fungsi esensial tanpa fitur kompleks.
Secara keseluruhan, smartphone entry level Xiaomi terbaru ini menunjukkan fokus kuat pada efisiensi biaya, daya tahan baterai, dan layar besar untuk kebutuhan dasar pengguna.
Dengan strategi dual branding melalui Redmi dan Poco, Xiaomi tampak ingin menguasai lebih banyak ceruk pasar tanpa harus mengembangkan perangkat yang benar-benar berbeda.
Jika harga yang ditawarkan kompetitif, Redmi A7 Pro berpotensi menjadi salah satu opsi paling rasional di segmen ponsel murah tahun ini.
Kehadirannya juga menegaskan bahwa pasar entry-level masih menjadi medan persaingan utama bagi produsen besar seperti Xiaomi.
Kini, publik hanya tinggal menunggu pengumuman resmi untuk melihat bagaimana Xiaomi memposisikan perangkat ini secara global dan regional.
