Di Perum Melati Mas Kota Tasikmalaya, 67 Anak Menjaga Cahaya Al-qur’an Dari Madena Tahfizh

wisuda santri tahfizh Quran di Kota Tasikmalaya
Wisuda Akbar Madena Tahfizh Quran di Parhon Indihiang Kota Tasikmalaya. istimewa
0 Komentar

Ia meyakini, Al-Qur’an yang ditanamkan sejak dini akan menjadi bekal paling kokoh bagi masa depan bangsa.

“Al-Qur’an adalah imam dan pedoman hidup kita. Anak-anak ini kelak bisa jadi apa saja. Presiden, gubernur, atau apa pun. Tapi yang paling penting, mereka dibekali Al-Qur’an,” ucapnya.

Bagi para orang tua, Madena Tahfizh bukan sekadar tempat belajar, tetapi rumah kedua.

Baca Juga:Jasa Usaha Sudah Tancap Gas, Retribusi Kota Tasikmalaya Masih Jalan Santai di 60 PersenParkir Tanpa Karcis di Kota Tasikmalaya Dievaluasi, Tarif Rp3.000 Masih Kalah Sama Rp2.000

Susi Susilawati, salah satu wali santri, mengaku melihat perubahan besar pada anaknya.

“Hujan, mati lampu, tetap berangkat ngaji. Anak jadi lebih tenang, lebih dekat sama Al-Qur’an. Lingkungannya juga mendukung,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Di sudut Perum Melati Mas, Madena Tahfizh Quran terus menyalakan cahaya kecil yang tak pernah padam.

Harapannya sederhana, namun dalam: mencetak generasi yang mencintai Al-Qur’an, menjadi anak saleh dan salehah, serta membawa keberkahan bagi Kota Tasikmalaya — hari ini, esok, dan masa depan. (rezza rizaldi)

0 Komentar