Proyek ini merupakan hasil kesepakatan antara Lega Calcio Serie A dan Pemerintah Western Australia, yang melihat peluang besar dari sisi ekonomi dan promosi global.
Seluruh 20 klub Serie A, FIGC, hingga UEFA sejatinya telah memberikan lampu hijau.
Namun, tuntutan tambahan dari AFC dianggap terlalu memberatkan dan berpotensi menimbulkan risiko finansial yang tidak bisa dikendalikan.
Baca Juga:Minim Dana Transfer, AC Milan dan Lazio Bisa Barter Pemain: Ruben Loftus-Cheek Tukar Mario GilaAC Milan Ganggu Rencana AS Roma Datangkan Joshua Zirkzee
Setelah mengeksplorasi berbagai opsi hingga menit terakhir, keputusan pembatalan pun diambil.
Menteri Olahraga dan Rekreasi Western Australia, Rita Saffioti, mengakui kecewa, tetapi menegaskan bahwa keputusan ini adalah langkah yang paling tepat.
Ia menekankan bahwa pemerintah tidak mau menanggung risiko yang dinilai tidak masuk akal, meski proyek ini telah dipersiapkan selama 12 bulan penuh.
Sementara itu, Ezio Simonelli menyebut pembatalan ini sebagai kesempatan yang hilang bagi pertumbuhan sepak bola Italia di kancah internasional.
Meski Serie A telah memenuhi seluruh proses perizinan dan bahkan menerima syarat olahraga yang kontroversial, eskalasi tuntutan AFC di menit akhir membuat laga tersebut mustahil digelar pada 8 Februari mendatang.
Dengan gagalnya proyek ini, mimpi ribuan penggemar Serie A di luar negeri untuk menyaksikan langsung tim kesayangannya harus kembali tertunda.
Namun bagi Serie A, polemik ini juga menjadi pelajaran penting bahwa ekspansi global sepak bola Eropa masih dihadang tantangan besar di balik layar.
