SD IT Al Bayyinah Garut Luncurkan Buku dan Gelar Drama Kolosal

Peluncuran buku, drama kolosal, SD IT Albayyinah Garut
Pagelaran Jang Alba Ngalanglang Garut yang digelar di Ballroom Al Musaddadiyah, Rabu, (17/12/2025). Agi Sugiana/Radartasik.id
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – SD IT Al Bayyinah Kabupaten Garut meluncurkan buku dan mennggelar drama kolosal bertajuk Lalampahan Miwahon Kabudayaan Garut Jang Alba Ngalanglang Garut yang digelar di Ballroom Al Musaddadiyah, Rabu, (17/12/2025).

Peluncuran buku karya guru-guru SD IT Al Bayyinah ini berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Garut, dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut.

Drama kolosal yang ditampilkan oleh 443 siswa SD IT Al Bayyinah ini disutradarai dan Script Writer Inda Nugraha Hidayat.

Baca Juga:Hadapi Libur Panjang Tahun Baru, Polres Garut Pantau Jalan RusakPungutan Retribusi Pasar di Tasikmalaya Wajib Dihentikan, Prosedur Pegagihan DLH Cacat Administrasi

Drama kolosal ini menceritakan perjalanan liburan siswa SD IT Al Bayyinah ke berbagai tempat di kabupaten Garut mulai dari atraksi ekstrim gegel jublek di Kecamatan Cisewu, kemudian mengintip naskah kuno di situ Kabuyutan Ciburuy, tarian dodombaan di Bayongbong, serta pencak silat ular di Kecamatan Samarang.

Kemudian Kampung Dukuh Cikelat, Kampung Pulo Leles, hingga makan godog Karangpawitan dan berakhir di masjid berarsitektur eropa saksi bisu perjuangan ulama Kyai Haji Yusuf Tauziri saat melawan penjajah.

Kepala Divisi Pendidikan Yayasan Al Bayyinah, Hanny Latifah mengatakan kegiatan jang Alba ini adalah sebuah drama kolosal yang mengadaptasi buku karya guru SD IT Al Bayyinah. “Bukunya judulnya petualangan kebudayaan garut swiss van java itu sudah diluncurkan dua tahun kebelakang,” ucapnya.

Pada hari ini pihaknya mengadaptasi menjadi drama kolosal yang dipertunjukkan oleh seluruh peserta didik SD IT Al Bayyinah sebanyak 443 siswa.

Ia menyampaikan buku ini berisi tentang kebudayaan yang ada di Kabupaten Garut yang dikemas secara edukatif. “Intinya buku ini berkaitan dengan kebudayaan garut tapi yang memang dikemas secara edukatif cerita-cerita pengalaman berkunjung dibuat cerpen berisi tentang kebudayaan garut,” katanya.

Dalam buku ini, ia menerangkan setidaknya ada 23 cerita kebudayaan yang ada di Kabupaten Garut yang dikemas secara edukatif.

Kemudian kata Hanny, gelaran drama kolosal ini sebagai bentuk apresiasi dan wadah bagi para siswa-siswi. “Jadi intinya kenapa ini kita buat ini sebagai bentuk apresiasi kita terhadap peserta didik memberikan ruang kepada mereka untuk bisa mengeksplor minat dan bakatnya kita berikan panggung dan juga ini sebagai bentuk apresiasi dan bagian juga dari ekstrakulikuler,” katanya.

0 Komentar