Komunikasi ini terjadi akibat negosiasi perpanjangan kontrak Gila dengan Lazio sendiri belum menemukan titik temu.
Presiden Claudio Lotito tidak terburu-buru menaikkan gaji sang pemain, sementara sang agen menilai performa Gila layak dihargai lebih tinggi.
Inter melihat peluang emas. Jika Lazio harus menjual, Gila bisa menjadi rekrutan ideal: masih muda, murah, bertahan agresif, dan sudah terbukti di Serie A.
Baca Juga:Gaji Tak Naik, Tiga Bintang Lazio Siap HengkangBos Djarum Investasikan Hampir Rp6,96 Triliun, Como Catat Kerugian Rp1,83 Triliun
Gila bergabung dengan Lazio pada bursa transfer musim panas 2022 setelah ditebus €6 juta dari Real Madrid—sekitar Rp104 miliar.
Tapi, Los Blancos masih memiliki 50 persen hak penjualan masa depan, sehingga Lazio tidak bisa terlalu lama menahan proses negosiasi jika Inter datang dengan tawaran menguntungkan.
Sang bek telah mencatat 99 penampilan, dua gol, dan performa solid di lini pertahanan Biancoceleste.
Gila sendiri harus menunda penampilan ke-100-nya untuk Lazio karena absen dalam laga tandang melawan Parma setelah mendapat kartu merah dalam hasil imbang 1–1 kontra Bologna.
Wasit Fabbri mengusirnya karena komentar tidak pantas yang dianggap menghina.
Dengan kebutuhan Inter akan bek tengah yang siap pakai, dan kondisi Lazio yang terhimpit regulasi finansial, peluang terjadinya transfer Mario Gila pada Januari sangat terbuka.
Sedangkan langkah mengamankan talenta muda seperti Mlacic menunjukkan bahwa Inter tidak hanya memikirkan darurat jangka pendek, tetapi juga masa depan lini belakang mereka.