“Pemkot (Tasikmalaya) ingin memfasilitasi remaja agar hafal, memahami dan mengamalkan Qur’an. Mereka tak hanya jadi penjaga ayat Allah, tapi akhlak dan moral di masyarakat. Ini bentuk nyata visi kita yaitu Kota Tasikmalaya sebagai kota industri jasa perdagangan yang religius, inovatif maju dan berkelanjutan,” paparnya.
Dia berharap kemajuan Kota Tasikmalaya dalam pembangunan tidak menghilangkan nilai-nilai religiusitas yang telah ditanamkan.
“Semoga dari program ini lahir hafidz muda di tiap kelurahan yang akan menjaga nilai islam, memperkuat karakter masyarakat dan membawa keberkahan bagi kota tasikmalaya,” pungkasnya.
Baca Juga:Jalan Raya Ciamis-Kawali Ditutup Total Akibat Jembatan Cikaleho Ambruk SebagianGubernur Jabar Tetap Larang Study Tour, Klaim Tak Berdampak ke Pariwisata
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Candra, menegaskan kembali bahwa program ini juga bertujuan mendukung pendidikan para penghafal Al-Qur’an.
“Kami ingin memastikan mereka bisa terus belajar tanpa terhambat akses. Dengan adanya apresiasi dan motivasi dari Pemkot, semangat menghafal akan semakin membara,” ujarnya.
Pelaksanaan Dibagi 4 Zona Wilayah
Program Ohan Hafiz dipsatikan tetap mudah dijangkau, termasuk oleh peserta yang masih menempuh penididikan formal. Sebab itu, untuk mempermudah pelaksanaan, Pemkot Tasikmalaya membaginya ke dalam empat wilayah srategis.
Antara lan: zona satu yang meliputi Kecamatan Cibeureum, Purbaratu, dan Tamansari. Kemudian zona dua yang meliputi Kecamatan Tawang, Cihideung, dan Cipedes. Wilayah zona tiga meliputi Kecamatan Kawalu dan Mangkubumi, serta zona empat yang meliputi Kecamatan Indihiang dan Bungursari.
Pembelajaran untuk setiap angkatan program akan dilaksanakan selama 12 bulan secara bertahap, dibagi per caturwulan.
Pesantren Terbaik Turun Gunung, 29 Pembina Disiapkan
Kesuksesan program ini dijamin oleh kolaborasi dengan para Pembina dan Lembaga terbaik. Proses seleksi Pembina dan monitoring Lembaga telah rampung dilaksanakan dengan ketat.
Sebanyak 29 calon Pembina telah mendaftar, berasal dari berbagai pesantren terkemuka di Kota Tasikmalaya. Para Pembina ini memiliki peran krusial sebagai ujung tombak pelaksana pembinaan dan pendampingan.
Baca Juga:Pemkot Tasikmalaya Lagi Bokek, Berharap Langit Cerah Sampai Akhir Tahun!Jelang Peringatan Hari Guru 2025, Ketua PGRI Kota Tasikmalaya: Ajang Refleksi Para Pendidik!
Sementara itu, 10 calon lembaga telah menjalani monitoring ketat. Beberapa lokasi yang dicek kesiapannya termasuk Pesantren Al Hasanah Kawalu dan Pesantren Al Munawar Mangkubumi.
Seleksi calon Pembina ini turut dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra selaku Ketua Tim Koordinasi Ohan Hafiz, Kabag Kesra selaku Sekretaris, serta perwakilan dari LPTQ Provinsi Jabar dan LPTQ Kota Tasikmalaya.
