Bandara Wiriadinata Kota Tasikmalaya Tetap "Bernapas" Meski Tanpa Jadwal Terbang

bandara wiriadinata
Seorang petugas kebersihan tengah membersihkan lantai di Bandara Wiriadinata, Jumat 14 November 2025. (Ayu Sabrina/radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Di ruang keberangkatan Bandara Wiriadinata yang lengang, suara gesekan kain pel yang bergerak perlahan di atas lantai menjadi satu-satunya ritme yang terdengar.

Pagi itu, seorang petugas kebersihan menunduk tekun, membersihkan debu tipis yang menempel di meja check-in—meja yang dulunya sempat dipadati calon penumpang yang menunggu giliran registrasi.

Di sisi lain, rekannya mengelap permukaan counter pemeriksaan keamanan, memastikan kaca, logam, dan panel kecil di pojok meja tidak kehilangan kilau meski nyaris tak tersentuh selama dua tahun terakhir.

Baca Juga:Adu Kuat Jejaring Pusat: Benarkah Sekda Tasikmalaya M Zen Akan Diganti?Setelah Sumpah Kadis Baru, Hasil Kerja Pejabat Pemkot Tasikmalaya Ditunggu Publik!!

Pemandangan itu memberi kesan kontras: bangunan bandara yang sepi, namun tetap dirawat seolah setiap saat pesawat komersial bisa kembali mendarat.

Bagi publik yang tidak melihat langsung, kesenyapan bandara mungkin membayangkan fasilitas yang terbengkalai.

Kenyataannya, justru sebaliknya—Wiriadinata terus dijaga seperti fasilitas yang menunggu instruksi berikutnya.

Upaya mengaktifkan kembali konektivitas udara Priangan Timur kembali mencuat setelah Pemerintah Kota Tasikmalaya menyampaikan keinginan menghidupkan kembali Bandara Wiriadinata. Sorotan kembali mengarah ke bandara ini, yang meski sunyi, tetap dalam kondisi siap operasi.

Komandan Lanud Wiriadinata, Letkol Pnb Al Izar Inosanto MHan memastikan bahwa sisi teknis bandara tidak pernah dibiarkan merosot.

“TNI AU selalu mendukung. Fasilitas dalam dunia penerbangan sudah cukup. Personel maupun sarana prasarana saat ini memadai. Kita tidak ada halangan dalam menerima airlines terjadwal ke Wiriadinata,” ujarnya, Jumat (14/11/2025).

Menurut Al Izar, aktivitas penerbangan non-schedule–latihan TNI AU, kunjungan dinas, hingga penerbangan carter—tetap berlangsung.

Baca Juga:Ini Daftar Nama Mahasiswa Universitas Siliwangi Korban Gazebo AmbrukHakim PN Bandung Tegur Saksi di Sidang Kasus Tambang Endang Juta

Artinya, landasan pacu sepanjang 1.600 meter dan lebar 30 meter itu masih “bernafas”.

Bahkan secara teknis, landasan bisa diperpanjang hingga 2.000 meter apabila pemerintah daerah ingin mengembangkan kapasitas pesawat yang bisa dilayani.

Di balik fasilitas yang tetap siap, terdapat rutinitas pemeliharaan yang berjalan nyaris tanpa publikasi. Rumput di sisi landasan dipotong terjadwal agar tidak mengganggu jarak pandang pilot.

Mesin-mesin pemeriksaan seperti x-ray, walk-through metal detector, dan conveyor check-in tetap menjalani pemeliharaan berkala.

Sistem air dan listrik tidak pernah dipadamkan. Ruang tunggu tetap terang, toilet tetap bersih, dan panel informasi pada dinding terminal tetap menyala.

0 Komentar