Politik Bambu Apus: Bayang-bayang Kekuasaan yang Mengulur ke Semua Parpol di Tasikmalaya!

Ilustrasi kekuasaan politik
Ilustrasi
0 Komentar

Beberapa sumber yang dihimpun Radar mengakui, narasi tentang calon tertentu, atau isu yang menguntungkan pihak tertentu, sering muncul serempak di berbagai kanal.

“Ada pola orkestrasi, dan pola itu datang bukan dari pusat partai, tapi dari sumber tak resmi yang berjejaring.” ujar sumber internal Radar.

Wajah Lama, Strategi Baru

Banyak yang menyebut, politik Bambu Apus adalah kelanjutan dari model lama: politik patronase lokal yang bertransformasi dengan cara lebih halus. Tidak lagi melalui amplop dan proyek, melainkan melalui konsolidasi arah dukungan dan kontrol komunikasi antarpartai.

Baca Juga:Pesan Perjuangan Menjaga Lingkungan di Tasik Baseuh, Bentangkan Merah Putih dan Arung Jeram di CiwulanBREAKING NEWS! Tambang Emas Karangjaya Kabupaten Tasikmalaya Ditutup

Sebuah sumber dalam lingkaran pemerintah daerah menyebut, “Kalau dulu kekuasaan diukur dari jabatan struktural, sekarang ukurannya adalah seberapa luas jaringan informal yang bisa dikendalikan.”

Pertanyaannya kini: apakah fenomena ini sekadar strategi politik adaptif, atau justru tanda bahaya bagi demokrasi lokal di Tasikmalaya!

Di satu sisi, konsolidasi lintas partai bisa dianggap efisiensi politik. Tapi di sisi lain, bila satu jaringan mampu mengendalikan semua arah, maka wajah politik Tasikmalaya bisa kehilangan warna. Tak ada lagi perbedaan gagasan, hanya satu poros kekuasaan dengan banyak bendera. (red)

0 Komentar