“Kita harus bersatu, siapa pun pemimpinnya. Politik dan bisnis itu harus seimbang, saling menopang. Saya ingin lahir Yadi-Yadi baru—pengusaha yang juga punya nilai perjuangan,” tutur pengusaha transportasi Primajasa itu, sambil membagikan kisah perjuangannya sejak 1991 hingga bertahan di tengah krisis moneter dan pandemi.
Amir juga menyebut kafe ini bisa menjadi “sentral bisnis sekaligus politik” di Tasikmalaya.
“Nanti saya jadwalkan rapat-rapat di sini. Mari bantu UMKM agar ekonomi daerah bergeliat,” ujarnya disambut tepuk tangan.
Baca Juga:Jabatan Abadi: Sang Pelaksana Segala Tugas di Kota Tasikmalaya!Misteri di Balik Jabatan Abadi Kepala BKPSDM Kota Tasikmalaya
Di penghujung acara, Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi menyampaikan komitmennya untuk menuntaskan berbagai pekerjaan rumah pemerintahan yang masih menggantung, termasuk koordinasi dengan Kabupaten Tasikmalaya.“Kami siap menyelesaikan apa yang belum terselesaikan sebelumnya, tentu dengan semangat kolaborasi,” katanya.
Peluncuran Shades of Blue Coffee and Eatery pun bukan sekadar seremoni bisnis, tetapi juga menandai pertemuan kepentingan antara ekonomi kreatif, UMKM, dan semangat politik persatuan di Tasikmalaya.(igi)