Satu-satunya umpan Dovbyk justru menghasilkan tendangan bebas yang berujung pada penalti.
Meski demikian, Gasperini tampaknya masih belum sepenuhnya mempercayainya sebagai andalan utama.
Namun dengan efisiensi serangan yang terus menurun, mau tak mau Dovbyk kini harus kembali menjadi pertimbangan utama di lini depan.
Baca Juga:Wasit Guida Tendang Saelemaekers karena Lakukan Selebrasi Usai Dybala Gagal Eksekusi PenaltiFabio Capello: AS Roma Cuma Hebat di Babak Pertama
Dengan rata-rata kurang dari satu gol per pertandingan, Roma tampak sulit bersaing di papan atas.
Jika situasi ini tidak segera berubah, impian untuk ikut dalam perburuan Scudetto bisa lenyap lebih cepat dari yang diharapkan.
Manajemen klub disebut mulai mempertimbangkan perekrutan penyerang baru pada bursa transfer musim dingin.
Sebuah langkah yang tampak tak terelakkan, mengingat statistik menyerang Roma saat ini bahkan tertinggal jauh dari Napoli, Inter, dan Juventus.
Roma memang menunjukkan semangat dan struktur permainan yang menjanjikan di bawah Gasperini, namun tanpa solusi nyata di depan gawang, Giallorossi akan tetap menjadi tim yang “bermain bagus tanpa hasil.”
Dan jika mereka benar-benar ingin menantang Scudetto, penyerang baru bukan sekadar opsi—melainkan keharusan.
