TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya resmi menjalin kerja sama (MoU) dengan PT Malawi, anak perusahaan Perhutani. Kerja sama ini dalam upaya pengembangan Kawasan Wisata Gunung Galunggung.
Kerja sama ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin menjelaskan, dalam masa kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Asep Sopari Al-Ayubi selama empat bulan terakhir, pihaknya terus berupaya menggali potensi daerah, baik dari sisi sumber daya manusia (SDM) maupun sumber daya alam (SDA), guna mempercepat pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya.
Baca Juga:Hadirkan Tata Kelola Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya yang Modern, Inovasi E-GIFT Jadi SolusinyaDinas PUTRLH Kabupaten Tasikmalaya Gerak Cepat Lakukan Perbaikan di Ruas Jalan Salopa-Manonjaya
“Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya, pada akhir tahun 2025 ini beberapa ruas jalan dan ruang kelas sekolah akan mulai diperbaiki. Kami terus berikhtiar meskipun Bantuan Keuangan Daerah Desa (BKDD) dari pusat berkurang,” ujar Cecep.
Menurutnya, salah satu langkah nyata dalam ikhtiar pembangunan tersebut adalah pengembangan sektor pariwisata, yang diharapkan mampu menjadi sumber PAD baru.
“Kami terus menjalin silaturahmi dengan berbagai kementerian seperti Kementerian Kehutanan, BUMD, Kemendagri, dan lainnya. Hasilnya, beberapa kerja sama mulai terwujud, salah satunya melalui penandatanganan MoU dengan PT Malawi,” jelasnya.
Kerja sama tersebut mencakup pengelolaan kawasan hutan di sekitar Gunung Galunggung yang memiliki luas mencapai 270 hektare. Melalui MoU itu, kawasan hutan akan dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan Kabupaten Tasikmalaya.
“Insyaallah pada tahun 2026 nanti, pengelolaannya akan sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab Pemkab Tasikmalaya. Nantinya, BUMD PT Abhiyakta akan ditugaskan sebagai operator pengelolaan, dan saat ini proses seleksi sedang berlangsung,” terang Cecep.
Cecep menegaskan, kerja sama ini merupakan langkah penting untuk memastikan potensi besar wisata Galunggung dapat dikelola secara profesional dan memberikan manfaat langsung bagi daerah.
“Selama ini, potensi wisata Galunggung belum memberikan kontribusi optimal terhadap PAD. Ke depan, sistem pengelolaan akan lebih transparan dan tidak akan ada lagi tiket ganda bagi wisatawan,” tegasnya.
Baca Juga:Pastikan Tenaga Kerja Terlindungi Jaminan Sosial, Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasi Peraturan DaerahTak Bisa Hanya Fokus Jalan, Komisi III Sentil Bupati Tasikmalaya: Jangan Lupakan Pelayanan Dasar Lainnya!
Selain meningkatkan PAD, pengembangan kawasan wisata Galunggung juga diharapkan mampu membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar.
