Dinkes Kota Tasikmalaya Catat 2600 Kasus Penyakit TB Paru Sepanjang 2025: 40 Persen Anak, 60 Persen Dewasa

penyakit tb paru di kota tasikmalaya
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Asep Hendra.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kasus tuberkulosis (TB) paru di Kota Tasikmalaya masih menjadi pekerjaan besar Dinas Kesehatan. Tercatat sekitar 2.600 kasus ditemukan sepanjang tahun ini, terdiri dari 40 persen anak-anak dan 60 persen dewasa.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Asep Hendra mengungkapkan, angka tersebut hasil dari program testing TB terhadap hampir 11 ribu warga selama tahun 2025. Dari hasil itu, sekitar dua ribu kasus terkonfirmasi klinis dan langsung mendapat penanganan medis.

“Kalau TB, selama kita menemukan dan mengobati langsung itu terkendali. Ini berbeda dengan Covid. TB memang menular, tapi jelas penyebab dan obatnya. Yang penting ditemukan cepat dan diobati,” ujarnya usai pelantikan pejabat di halaman BKPSDM, Jumat (31/10/2025).

Baca Juga:Warga Sinagar Kabupaten Tasikmalaya Gelar Doa Bersama untuk Endang JutaUsai Dilimpahkan ke Kejari Bandung, Bos Pasir Galunggung Kini Dititip di Lapas Kebonwaru

Asep menambahkan, penanganan TB menjadi salah satu fokus utama sesuai arahan Presiden. Selain TB, dua isu kesehatan lain yang mendapat perhatian khusus adalah cek kesehatan gratis (CKG) dan pengembangan rumah sakit daerah.

“Kami berupaya menjalankan tiga hal itu secara simultan. Tidak ada yang ditinggalkan, meski dengan segala keterbatasan anggaran dan SDM. Tapi kita tetap bergerak,” terangnya.

Selain TB, Dinas Kesehatan juga menyoroti penanganan stunting yang menjadi isu strategis dalam RPJMD Kota Tasikmalaya. Menurut dr Asep, penanganan stunting tak bisa hanya difokuskan pada anak yang sudah lahir, tapi juga perlu dimulai sejak masa remaja putri.

“Stunting bukan cerita simpel. Itu dimulai jauh sebelum anak lahir. Makanya wali kota juga menekankan upaya pencegahan sejak dini. Kalau yang sudah stunting, kita hanya bisa memperbaiki gizinya,” jelasnya.

Mantan Kabid P2P Dinkes ini, menjelaskan pihaknya harus beradaptasi dengan tuntutan besar pemerintah pusat dalam meningkatkan layanan publik di bidang kesehatan. Namun ia optimistis, melalui penguatan pencegahan dan deteksi dini, kasus TB maupun stunting di Kota Tasikmalaya bisa ditekan secara bertahap. (Firgiawan)

0 Komentar