TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dalam upaya mengurangi angka stunting di Indonesia, Universitas Siliwangi (Unsil) meluncurkan sebuah inovasi yang menggabungkan teknologi dan gizi untuk mencegah masalah kesehatan pada remaja.
SiMoRe, Sistem Monitoring dan Reminder Program Tablet Tambah Darah (TTD), hadir untuk meningkatkan kepatuhan pelajar dalam mengonsumsi suplemen yang vital bagi kesehatan mereka.
Program ini menjadi solusi atas tantangan kepatuhan yang selama ini menghambat keberhasilan program TTD di kalangan pelajar, terutama pada siswi di MTs Negeri 4 Tasikmalaya, yang menjadi mitra pelaksanaan program ini.
Baca Juga:17,5 Juta Pekerja UMKM Akhirnya Terlindungi, Tapi Masih Banyak yang Belum Tersentuh BPJS Ketenagakerjaan141 Ribu Kasus Kecelakaan Kerja, BPJS Ketenagakerjaan Gencarkan Gerakan Promotif dan Preventif
Program SiMoRe merupakan hasil kolaborasi antara dua program studi di Unsil, yaitu Informatika dan Gizi, yang bertujuan untuk memerangi stunting sejak masa remaja.
Stunting pada anak disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang memadai, salah satunya akibat anemia, kondisi yang sangat rentan dialami oleh remaja putri.
Untuk itu, pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) secara rutin menjadi salah satu solusi yang sudah digalakkan pemerintah.
Namun, masalah utama yang sering muncul adalah rendahnya tingkat kepatuhan pelajar dalam mengonsumsi tablet tersebut.
Melihat tantangan ini, tim dari Program Studi Informatika Unsil menciptakan SiMoRe, sebuah platform digital yang menawarkan dua fitur utama: Sistem Monitoring dan Reminder Otomatis.
Sistem ini memungkinkan pihak sekolah dan Puskesmas untuk memantau kepatuhan siswi dalam mengonsumsi TTD, serta mengirimkan pengingat otomatis kepada siswi dan petugas kesehatan sekolah (UKS).
Hal ini diharapkan dapat mempermudah monitoring dan meningkatkan kesadaran serta kepatuhan siswa terhadap pentingnya konsumsi suplemen TTD.
Baca Juga:Kisah Mbak Devi dari Subang dengan MbasiticomNocturnity Riding Bandung: 30 Rider Honda Vario Menikmati Night Ride, Komunitas Kian Solid
Sementara itu, Program Studi Gizi Unsil memberikan kontribusi melalui edukasi gizi yang mendalam kepada para pelajar.
Edukasi ini tidak hanya menjelaskan pentingnya asupan gizi seimbang, tetapi juga mengedukasi para remaja tentang bahaya anemia dan dampaknya terhadap kesehatan di masa depan, termasuk pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak-anak mereka kelak.
Program ini menargetkan sekitar 100 siswi di MTs Negeri 4 Tasikmalaya, yang dianggap sebagai kelompok rentan yang membutuhkan perhatian ekstra dalam upaya pencegahan stunting.
SiMoRe mendapatkan sambutan yang sangat positif dari pihak sekolah.