Di Tengah Masalah Keracunan MBG di Garut, Ratusan Penjamah Makanan Ikuti Pelatihan Siap Saji Demi SLHS

Masalah Keracunan MBG di Garut
Ratusan penjamah makanan mengikuti Pelatihan Keamanan Pangan (PKP) di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Rabu, 1 Oktober 2025. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Di tengah masalah keracunan MBG di Garut, ratusan penjamah makanan mengikuti Pelatihan Keamanan Pangan (PKP) siap saji yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.

Acara yang berlangsung pada Rabu, 1 Oktober 2025, di Aula Dinas Kesehatan, Kecamatan Tarogong Kidul, ini menyasar para relawan dan penjamah makanan untuk memastikan penerapan standar keamanan pangan yang sesuai dengan regulasi terbaru.

Pelatihan ini menjadi langkah penting bagi penjamah pangan dalam memperoleh Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS), yang merupakan syarat wajib bagi penyelenggara pangan siap saji.

Baca Juga:7 Alasan VidGap Jadi Pilihan No 1 Download Video TikTok Tahun 2025Kepadatan Lalu Lintas Menghantui Garut, Dishub Pasang Rambu Larangan Parkir di Jalan Pahlawan

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr Tri Cahyo Nugroho, menjelaskan, sesuai dengan rilis dari Badan Gizi Nasional (BGN), seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diwajibkan memiliki SLHS sebagai bentuk jaminan kualitas dan keamanan pangan.

Sebagai bagian dari proses untuk mendapatkan SLHS, dr Tri menambahkan, pelatihan ini memiliki peran penting.

Untuk mendapatkan SLHS, salah satu persyaratannya adalah minimal 50 persen penjamah makanan sudah memiliki sertifikat pelatihan keamanan pangan siap saji.

Meskipun persyaratan hanya mencakup 25 orang per dapur, jumlah peserta yang hadir kali ini lebih banyak dari yang diperkirakan, dengan lebih dari 100 peserta dari empat dapur yang ikut serta dalam pelatihan ini.

Pelatihan keamanan pangan ini, lanjut dr Tri, mencakup materi yang meliputi seluruh tahapan proses pengolahan makanan mulai dari penerimaan bahan baku hingga penyajian.

Ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang pentingnya kebersihan dan sanitasi dalam setiap langkah penyajian pangan.

Meskipun hanya diharuskan mengirimkan 25 orang, kenyataannya banyak dapur yang mengirimkan lebih dari itu.

Baca Juga:Kesalahan Fatal Pengusaha AMDK yang Sebenarnya Bisa DicegahSalah Konstruksi, Jalan Raya Samarang Garut Kini Diperbaiki dengan Beton Rp 200 Juta

Beberapa dapur bahkan mengirimkan lebih dari 30 orang untuk mengikuti pelatihan ini.

Hal ini menunjukkan tingginya kesadaran akan pentingnya pelatihan ini bagi para penjamah makanan.

Di samping itu, pelatihan serupa juga dilaksanakan di wilayah Kadungora, di mana empat dapur setempat turut serta dalam upaya ini.

Tri mengungkapkan, pada hari Sabtu mendatang, empat tempat di Garut juga akan melaksanakan pelatihan serupa, termasuk di Pameungpeuk dan Malangbong.

0 Komentar