RADARTASIK.ID – AC Milan kembali menunjukkan kelasnya usai sukses menumbangkan Napoli 2-1 dalam laga penuh drama dini hari tadi.
Christian Pulisic menjadi sorotan utama dengan torehan brilian yang sekaligus mengukir rekor baru, melewati catatan kapten Inter Milan, Lautaro Martinez.
Di lini tengah, Luka Modric tampil seperti maestro, sementara Adrien Rabiot kokoh menjaga ritme permainan.
Baca Juga:AC Milan Bungkam Napoli di San Siro, Bukti Modric Lebih Baik dari Kevin De BruyneAllegri Berhasil Balas Dendam ke Conte, AC Milan Naik ke Puncak Klasemen
Kemenangan ini juga menjadi buah strategi matang Massimiliano Allegri, yang sukses mengalahkan pendekatan taktik Antonio Conte.
Bagi Milan, tiga poin tersebut bukan sekadar menegaskan posisi mereka di papan atas, tetapi juga menghadirkan pesan bahwa proyek baru dengan suntikan pemain berpengalaman sudah berada di jalur yang tepat.
Opta mencatat, sejak melakoni debutnya di Serie A tahun 2023, Christian Pulisic kini menjadi pemain yang paling banyak terlibat dalam gol liga selama tiga musim terakhir.
Dengan total 46 keterlibatan gol (27 gol, 19 assist), winger Amerika Serikat itu melampaui catatan Lautaro Martinez yang mengoleksi 45.
Hasil ini menjadi sebuah pencapaian yang menegaskan statusnya sebagai motor serangan Milan.
Tak hanya statistik, Pulisic benar-benar jadi pembeda di lapangan. Gol pembuka lahir dari aksi individunya sebelum memberi umpan matang kepada Saelemaekers untuk mencetak gol kedua Milan.
Tak berhenti di situ, ia turut mencetak gol keempatnya musim ini di Serie A dengan tembakan keras nan presisi.
Baca Juga:AC Milan Vs Napoli: Allegri Punya 4 Pemain Andalan untuk Redam Fab Four Conte6 Rahasia Allegri Bawa AC Milan Raih 4 Kemenangan Beruntun Tanpa Kebobolan
“Pertandingan ini luar biasa. Setelah kartu merah, kami harus bertahan mati-matian, tapi tim menunjukkan karakter. Pelatih membantu kami memaksimalkan potensi, dan dengan Modric serta Rabiot, kualitas tim semakin meningkat,” ujar Pulisic kepada DAZN usai laga.
Menjamu Napoli di kandang, lini tengah Milan menjadi jantung kemenangan dan Luka Modric, di usia 39 tahun, membuktikan dirinya masih kelas dunia.
Ia mengatur tempo, menjaga keseimbangan, dan melancarkan pergantian permainan yang membuat rekan setim maupun lawan terperangah.
Calciomercato memberi nilai 7,5 untuk performa yang disebut sebagai lectio magistralis—sebuah pelajaran sepak bola dari maestro Kroasia.
Sementara Adrien Rabiot tampil tak kalah solid dan dijuluki sekeras marmer Carrara karena jarang sekali melakukan kesalahan sepanjang laga.