RADARTASIK.ID – Turnamen sepak bola muda paling bergengsi dunia kembali hadir yang membuat para pencari bakat di Eropa bergerak.
Pada 27 September mendatang, Piala Dunia U-20 resmi digelar di Chili dengan laga pembuka Jepang vs Inggris dan Korea Selatan vs Ukraina.
Dua tahun lalu, Italia melaju hingga final namun harus puas sebagai runner-up setelah kalah tipis 0-1 dari Uruguay.
Baca Juga:Lazio dalam Krisis, Sarri Uji Coba Formasi Lama Hadapi GenoaMedia Italia: Juventus Akan Jual Vlahovic ke Chelsea atau Manchester United
Kala itu, generasi muda Azzurrini yang diperkuat Pio Esposito, Pisilli, Baldanzi, hingga Casadei tampil gemilang.
Casadei bahkan menutup turnamen dengan dua penghargaan bergengsi: pemain terbaik sekaligus top skor dengan tujuh gol.
Kini, hampir semua nama itu sudah menjelma jadi bintang Serie A.
Kisah sukses tersebut menegaskan betapa pentingnya ajang U-20 sebagai pameran calon pemain bintang di masa depan.
Dalam era di mana Serie A tak lagi mampu bersaing secara finansial dengan liga-liga top Eropa, menemukan bakat sejak dini jadi kebutuhan mutlak.
Jika pada awal 2000-an klub-klub Italia bisa mendatangkan bintang dunia dengan mudah, kini situasinya berbeda.
Daya beli menurun, persaingan makin ketat, dan solusi yang tersisa adalah mengandalkan ide cemerlang serta keberanian melihat potensi sebelum direbut klub lain.
Baca Juga:Siapa Darren Burgess, Senjata Baru Juventus Lawan Cedera PemainAC Milan Tak Pernah Kebobolan Sejak Kedatangannya, Rabiot: “Itu Baru Awal”
Dalam beberapa tahun terakhir, paradigma perekrutan pemain di Italia perlahan berubah dan klub mulai sadar bahwa kesabaran adalah kunci.
Jika dulu publik Serie A terbiasa dengan transfer instan berharga mahal, kini investasi pada talenta muda dipandang lebih realistis dan berkelanjutan.
Meski sempat mendapat perlawanan dari budaya lama yang terbiasa boros, kini hampir semua klub mau tak mau menyesuaikan diri dengan arah baru ini.
Tak heran, sebagian besar klub Serie A mengirim perwakilannya langsung ke Chili.
Inter Milan menurunkan pengamat andalan Leonardo Simoni, sementara AC Milan mengandalkan kepala pencari bakat Donato Lomonte.
Atalanta, klub yang dikenal piawai membina pemain muda, akan diwakili Gabriele Zamagna.
Sedangkan Sassuolo mengutus Davide Cangini, Fiorentina menurunkan Moreno Zebi, dan Parma mempercayakan tugas ini pada kepala pencari bakat Massimiliano Notari.
Pertandingan digelar di empat kota utama: Santiago, Valparaiso, Rancagua, dan Talca.