Wali Kota Milan Tak Merasa Terancam dengan Ultimatum Presiden Inter Soal Hengkang dari San Siro

Stadion San Siro
Foto: Tangkapan layar Instagram
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Masa depan Stadion Giuseppe Meazza atau San Siro yang menjadi markas dua klub besar Italia, Inter Milan dan AC Milan kembali memanas.

Menjelang akhir pekan ini, atau paling lambat awal pekan depan, dewan kota Milan dijadwalkan melakukan pemungutan suara penting terkait penjualan stadion bersejarah itu beserta area di sekitarnya kepada Inter dan Milan.

Proses ini disebut sudah mendekati garis akhir, meski tetap dibayangi kontroversi dan penyelidikan yang tak kunjung mereda.

Baca Juga:Media Perancis Tak Yakin Dembele Layak Menangkan Ballon d'Or 2025Legenda AC Milan: Luka Modric Bawa Aura Juara di Ruang Ganti

Di tengah dinamika tersebut, Presiden Inter sekaligus CEO klub, Beppe Marotta, mengirim sinyal tegas.

Berbicara dalam program Radio Anch’io Sport di Rai Radio 1, Marotta menegaskan kembali bahwa prioritas kedua klub adalah memiliki stadion baru, sebuah infrastruktur modern yang bisa mengangkat level Inter dan Milan sekaligus memenuhi standar internasional.

“Kami ingin membangunnya di Milan, karena kedua klub ini adalah milik kota,” ujarnya.

Namun Marotta juga mengingatkan, bila proses politik terlalu berbelit dan keputusan terhambat, opsi untuk pindah keluar wilayah kota tetap terbuka.

“Jika ada kesulitan, kami akan mencari lokasi lain di luar wilayah Milan. Kami ingin membangun bersama, Inter dan Milan. Ini investasi murni dari pihak swasta, tidak ada dana publik yang dipakai, bahkan tidak satu euro pun,” terangnya.

Ucapan tersebut langsung memicu reaksi dari Wali Kota Milan, Beppe Sala.

Namun alih-alih merasa terpojok, Sala merespons dengan tenang dan merasa pernyataan Marotta wajar saja dalam konteks negosiasi.

Baca Juga:Allegri Tak Kejar Kemenangan Tipis, Calamai: AC Milan Calon Peraih ScudettoDavide Frattesi: Senjata Inter dari Bangku Cadangan yang Hampir Dijual

“Saya tidak melihatnya sebagai ancaman. Sangat mungkin klub-klub meninggalkan Milan, tetapi saya percaya dewan kota harus membuat keputusan dengan penuh kemandirian,” tegas Sala.

Meski demikian, sang Wali Kota tak menutup mata terhadap risiko besar yang sedang dihadapi.

Sala mengingatkan bahwa Kota Milan bisa saja kehilangan kesempatan menjadi salah satu kota tuan rumah Euro 2032 jika polemik San Siro terus berlarut-larut.

“Saya baru saja bertemu dengan Michele Uva, pejabat UEFA yang membidangi masalah ini. Saat ini risikonya nyata: Milan bisa tidak terpilih,” ungkapnya.

0 Komentar