“Kita harus melihat masa kini sekaligus masa depan. Ada beberapa pemain muda yang bisa langsung memberikan peran, dan Pio salah satunya,” pujinya.
“Ia punya kualitas kompetitif sekaligus karakter manusiawi yang kuat. Saya optimistis dia bisa jadi bagian penting, baik untuk Inter maupun tim nasional Italia,” jelasnya.
Ucapan itu sejalan dengan performa Esposito yang terus menuai pujian, termasuk dari legenda seperti Fabio Capello.
Baca Juga:Media Italia: Napoli dan Juventus Jadi Ujian Sihir Allegri di AC MilanCurva Sud Akhiri Boikot ke AC Milan: Kembali Dukung Tim saat Hadapi Udinese
Bagi Inter, kehadiran striker muda ini seolah menjadi simbol regenerasi sekaligus jaminan masa depan.
Isu lain yang tak kalah menarik adalah perubahan di bawah mistar gawang Inter. Yann Sommer, yang sebelumnya jadi pilihan utama, kini digantikan oleh Josef Martinez.
Marotta menjelaskan bahwa keputusan ini bukan karena masalah internal, melainkan hasil pertimbangan pribadi sang kiper.
“Sommer adalah profesional hebat yang sangat dihormati. Ia memikirkan masa depannya dengan matang, dan kami menghargai keputusannya,” ucap Marotta.
Langkah ini sekaligus membuka jalan bagi Martinez untuk membuktikan diri mengingat jadwal padat di Serie A dan Liga Champions, konsistensi kiper baru ini akan sangat menentukan stabilitas Inter sepanjang musim.
Pernyataan Marotta bukan sekadar gertakan kosong. Dengan nilai bisnis dan popularitas global yang mereka miliki, Inter dan AC Milan memiliki daya tawar besar.
Jika pemerintah kota tetap lamban, kemungkinan hengkangnya dua raksasa Serie A dari San Siro bisa berubah menjadi kenyataan.
Baca Juga:Jurnalis Italia Minta Juventus Lakukan Segala Cara untuk Pertahankan YildizHernanes Yakin Trio Pemain Lazio Akan Jadi Senjata Sarri Kalahkan AS Roma
Marotta semakin menegaskan bahwa Inter dan Milan sudah tidak mau lagi hanya jadi “penyewa” di stadion tua.
Mereka menuntut kepastian agar bisa membangun masa depan dengan fondasi yang modern dan mandiri agar bisa bersaing dengan klub besar Eropa lainnya.