Mahasiswa Unsil Kota Tasikmalaya Dituntut Kritis Masalah Ekonomi

seminar ekonomi Unsil
Narasumber memaparkan materi dalam seminar di Unsil, Senin 15 September 2025. (Ayu Sabrina/radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Perkuliahan mahasiswa di jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Siliwangi bukan hanya menuntut mahasiswa meraih gelar sarjana. Mereka harus mampu memahami dan menjadi solusi permasalahan ekonomi.

Untuk membangun pemahaman tersebut, Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Siliwangi memberikan pembekalan kepada para mahasiswa baru melalui seminar “Ekonomi Berbicara 2025”.

Program tahunan ini ditujukan untuk memberikan ruang untuk beradaptasi dan menemukan arah pemikiran supaya memiliki logika kritis, kepercayaan diri, dan berani menawarkan solusi nyata.

Baca Juga:Hima Persis Jawa Barat Desak Reformasi Tunjangan DPRD Berbasis Evaluasi KinerjaPemerintah Siapkan Suntikan Dana Rp200 Triliun ke Perbankan

Dengan seminar bertema “Building Strength Through Smart Solution”, pihak kampus berupaya membangun pondasi kokoh bagi mahasiswa baru.

Baik dari sisi pengetahuan ekonomi sampai kemampuan menganalisa. Selanjutnya, mereka mampu menekankan pentingnya pendekatan kreatif, diskusi logis, simulasi wirausaha, serta keberanian menguji ide dalam konteks nyata.

Landasannya sederhana, dewasa ini mahasiswa tidak cukup hanya lulus lalu mencari pekerjaan. Mereka harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan teknologi, menjadi wirausaha sehingga bisa membuka lapangan kerja baru.

Ketua pelaksana seminar, Keisha Alya Azzahra menuturkan kegiatan ini dirancang sebagai titik tolak mahasiswa baru menemukan potensi diri.

“Kami ingin mereka terbiasa menyampaikan gagasan, menguji ide, dan melatih keberanian mengambil keputusan,” katanya kepada Radar, Senin (15/9/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan dalam beberapa pertemuan, pertama yakni pada Minggu (14/9/2025) di Auditorium FEB Unsil.

Di mana penyelenggara menghadirkan entrepreneur muda Bilqiss Syariifah Al Gibtiyyah SE MM dan akademisi ekonomi Rizki Maulana Prasetyo S.E AWP.

Baca Juga:Tunjangan Perumahan DPRD Provinsi Jawa Barat Sebesar Rp 62 Juta Bakal DievaluasiData Laporan Harta Kekayaan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil XIII-XV Kurang Update

Bilqis membagikan pengalamannya dalam merintis usaha yang dilakukan sejak kuliah yang penuh dinamika. Namun menurutnya wirausaha bukan semata mencari laba, namun juga menciptakan nilai manfaat bagi masyarakat.

Sejurus dengan itu Rizki Maulana Prasetyo mengajak mahasiswa menghubungkan teori dengan realitas. Menurutnya, sikap kritis, kreatif, dan terbuka menjadi bekal penting untuk menghadapi tantangan sosial-ekonomi.

Selain seminar, pertemuan tersebut juga diisi Focus Group Discussion (FGD) sebagai ruang diskusi kecil yang melatih keberanian berpendapat sekaligus kemampuan mendengar gagasan orang lain.

Dilanjutkan sesi peminatan bagi mahasiswa baru untuk memilih bidang akademisi atau entrepreneur sesuai keinginannya.

0 Komentar