Jurnalis Italia, Luca Calamai, bahkan menyoroti langsung kedua pelatih jelang laga sarat gengsi ini.
“Tudor mengenal dunia Bianconeri dengan baik, tapi memperjuangkan gelar adalah urusan rumit. Itu butuh ide besar dan kepribadian,” ujar Calamai dikutip dari Tuttomercatoweb.
Tentang Chivu, ia merasa mantan kapten Ajax ini punya persoalan lebih rumit dibandingkan koleganya sesama pelatih di Juventus.
Baca Juga:Gasperini Tak Mau Anggap Enteng Torino: “Tim Papan Bawah Bisa Menyulitkan Semua Orang”Luca Serafini: Galliani Tak Bisa Bawa Paolo Maldini Kembali ke AC Milan
“Mantan bek ini punya beban berat. Ia harus membangkitkan kembali Lautaro, memperbaiki pertahanan yang rapuh, dan mengembangkan bakat muda. Itu tantangan besar bagi pelatih dengan pengalaman terbatas,” paparnya tentang Chivu.
Pertandingan ini juga bukan hanya sekedar raihan tiga poin, tapi akan membawa konsekuensi lebih luas.
Calamai menegaskan pemenang duel Juventus vs Inter akan otomatis menjadi penantang utama Napoli dalam perburuan Scudetto musim ini.
Dengan Napoli masih diunggulkan di bawah arahan Antonio Conte, ia melihat hanya Juve atau Inter yang dianggap cukup punya kapasitas menantang mereka.
Karena itu, Derby d’Italia kali ini tak hanya soal gengsi klasik, tapi juga pertarungan menentukan arah kompetisi.
Bagi para tifosi, laga ini ibarat panggung penuh drama: dua klub besar, dua pelatih baru akan bertarung untuk membuktikan diri meraka layak dipercaya.
Jika Tudor berhasil, Juventus bisa kembali menancapkan kuku di papan atas. Jika Chivu menang, ia akan meredam keraguan publik dan mulai menulis babak baru dalam sejarah Inter.