RADARTASIK.ID – Prediksi jurnalis Italia Sandro Sabatini soal klasemen akhir Serie A 2025/26 terus jadi bahan perbincangan.
Setelah menempatkan AC Milan di luar empat besar, ia justru memberi optimisme tinggi pada AS Roma yang diyakininya mampu mengamankan tiket Liga Champions.
Di papan atas, perebutan Scudetto diyakini akan kembali menjadi duel klasik antara Inter Milan dan Napoli.
Baca Juga:Tunggu Pinangan Lazio, Lorenzo Insigne Terlihat di Kota RomaLongoni Sarankan Allegri Percaya Pada Gimenez: Ia Cetak 8 Gol dalam 11 Laga di Liga Champions
Dalam analisanya di Calciomercato, Sabatini menekankan bahwa prediksi hanyalah permainan belaka.
Namun, ia tetap menyusun klasemen dari posisi kesepuluh hingga puncak, lengkap dengan argumen setiap tim.
Roma diproyeksikan finis di urutan keempat. Menurutnya, perubahan signifikan dalam skuad membuat tim asuhan Gian Piero Gasperini lebih kompetitif.
“Seperti biasa, lebih baik bila Dybala dalam kondisi sehat. Namun, Roma sudah cukup memperbaiki komposisi inti mereka,” tulis Sabatini.
Ia menekankan bahwa keberadaan Gasperini akan menjadi faktor penting, meski sang pelatih kerap terlihat tegang di pinggir lapangan.
Di atas Roma, Juventus diprediksi menempati posisi ketiga. Bursa transfer Bianconeri dinilai berhasil memperkuat tim, terutama dengan masuknya Lois Openda dan Edon Zhegrova.
Selain itu, kembalinya Dusan Vlahovic yang bugar dianggap sebagai “rekrutan baru” yang paling krusial.
Baca Juga:Taktiknya Tak Manjur, Chivu Kembali Pakai Ilmu Inzaghi Saat Hadapi Juventus di Derby ItaliaDibobol 4 Gol oleh Israel, Sabatini: Italia Menang dalam Ketakutan
Sabatini juga menyoroti peran Bremer di lini pertahanan, serta keyakinannya bahwa Igor Tudor mampu memberi stabilitas di sektor sayap.
Namun, fokus terbesar ada di dua tim teratas: Inter Milan dan Napoli.
Sabatini menilai persaingan keduanya akan kembali sama ketatnya seperti musim lalu.
Napoli ia tempatkan sebagai juara, dengan alasan bursa transfer yang lebih meyakinkan dan kehadiran Antonio Conte di kursi pelatih karena Presiden De Laurentiis disebut tak ragu menggelontorkan dana besar demi mempertahankan status juara.
Di sisi lain, Inter berada di posisi kedua. Meski strategi mereka menekankan pada regenerasi dengan pemain muda, Sabatini menilai ada risiko yang harus dibayar mahal.
Cristian Chivu, yang baru saja dipercaya melatih tim utama, dinilai masih harus membuktikan kapasitasnya.
Namun, Sabatini juga mengingatkan agar publik tidak buru-buru menyalahkan sang pelatih jika hasil tak sesuai harapan.