Porsi Minimalis! Menu MBG di Salah Satu Madrasah di Kota Tasikmalaya Jadi Sorotan

Menu MBG makanan bergizi gratis di Kota Tasikmalaya
Menu MBG yang beredar di media sosial dan disebutkan disajikan untuk siswa madrasah di Kawalu pada Rabu 4 September 2025 kemarin
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Menu pada program Makanan bergizi Gratis dari salah satu dapur di Kota Tasikmalaya kembali menjadi sorotan. Hal itu dikarenakan menu yang disajikan kepada siswa relatif minimalis.

Hal itu sebagaimana beredar foto menu MBG di salah satu madrasah di wilayah Kawalu Kota Tasikmalaya yang dibagikan salah satu pengguna facebook pada Kamis 4 September 2025. Di mana isinya dua potong tahu dan sayuran, 3 butir anggur, sepotong ikan goreng terigu dan nasi.

Pada postingannya, pengunggah mengucapkan rasa syukur atas makanan yang diterima para siswa tersebut. Tanpa ada narasi yang menyudutkan atau protes untuk SPPG. “MBG dinten ayeuna pisan. Alhamdulillah sehat berkah salamina. Amiin (MBG hari ini. Alhamdulillah sehat berkah selamanya. Amin..,” ungkapnya.

Baca Juga:Pesan Ketua DPD Gerindra Jawa Barat Menyikapi Kondisi NasionalSoal Wacana Larangan Vape, BNN Kota Tasikmalaya Tunggu Kebijakan Pemerintah Pusat

Kendati demikian sajian itu tampak minimalis karena menyisakan kekosongan pada tray atau wadah makanan. Hingga membuat warganet sempat menduga bahwa makanan tersebut sudah dimakan sebagian. “Atos sakitu porsina teh (sudah segitu porsinya kak),” jawab pengunggah.

Sajian menu MBG itu pun mendapat ragam komentar yang rata-rata menyoroti soal ketidak sesuaian dengan harga. Sebagaimana diketahui alokasi untuk 1 porsi MBG yakni Rp 10.000 untuk bahan dan Rp 5.000 untuk yayasan dan tenaga kerja. “Kacida ageung pisan untungna kango nu gduh ketring (sangat besar sekali labanya untuk yang punya catering),” ucapnya.

Tokoh pemuda Kawalu Irfan Ramdani mengatakan bahwa ini perlu ada evaluasi terhadap SPPG yang ada di Kota Tasikmalaya. Setelah kasus keterlambatan pengiriman, sekara menu yang dinilai tidak sesuai alokasi dana. “Kalau ada SPPG yang menurunkan kualitas dan kuantitas sajian, ini akan memancing reaksi dan membuat cidera program yang MBG,” ujarnya.

Pihaknya percaya bahwa setiap dapur MBG memiliki ahli gizi dan akuntan yang memadai. Namun dikhawatirkan ada intervensi dari pihak tertentu yang bisa mengganggu profesionalisme mereka. “Jangan sampai ada intervensi supaya kualitas dan kuantitas menu sajian terjaga dengan baik,” katanya.

Atas beberapa kejadian yang membuat citra program MBG menjadi negatif, menurutnya hal ini karena tidak ada pengawasan. Sehingga perlu ada instrumen yang diberi kewenangan untuk mengawasinya. “Saya berharap di Kota Tasikmalaya ada Satgas Khusus pengawasan program unggulan Presiden ini,” terangnya.(rangga jatnika)

0 Komentar