TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Semrawutnya kawasan Kompleks Olahraga Dadaha gara-gara pedagang kaki lima (PKL) terus jadi sorotan.
Mereka berjualan di atas trotoar meski sudah beberapa kali ditertibkan petugas.
Sementara sarana yang sejak jauh hari disiapkan pemerintah, yakni Shelter PKL malah sepi dan mubazir.
Baca Juga:Antisipasi Situasi Keamanan, Sekolah Madrasah Belajar Daring Selama 2 HariFix! Empat Anggota DPR RI Ini Dicopot Mulai Hari Ini: Uya Kuya, Nafa Urbach, Eko Patrio dan Ahmad Sahroni
Plt Kepala Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya, H Apep Yosa Firmansyah, mengaku Pemkot tidak tinggal diam atas persoalan itu.
Pihaknya sudah punya konsep untuk menata para PKL.
“Sudah ada konsep penataan, bukan hanya di Dadaha, tapi juga di HZ Mustofa–Cihideung, alun-alun, dan titik-titik keramaian lain,” bebernya, Rabu (3/9/2025).
Konsep itu, kata dia, masih belum bisa diterapkan lantaran harus menunggu regulasi sebagai payung hukum. PKL akan ditata menggunakan pendekatan invenstarisir aset dengan merujuk Kartu Inventaris Barang (KIB). Sehingga tiap kawasan akan dikelola sesuai bidangnya.
“Kalau Dadaha, tentu masuk ke Disporabudpar. Kalau taman kota ya ke Disperwaskim, lalu jalan ke PUTR dan Dishub. Semua sudah kita rancang, tinggal diproses jadi Perda bersama DPRD,” jelasnya.
Adapun soal wacana pengelolaan Dadaha dikerjasamakan dengan pihak ketiga, Apep memilih irit komentar.
“Belum bisa bicara banyak, masih perlu pembahasan lebih lanjut, dan itu ada di ranah yang lain tentunya (instansi lain, Red),” katanya singkat.
Terpisah, Asisten Daerah II Kota Tasikmalaya, Hanafi, yang memimpin Tim Koordinasi Penataan dan Pemberdayaan PKL, menegaskan belum ada langkah konkret dalam waktu dekat.
“Kita lihat dulu kondisi daerah, banyak yang harus dipertimbangkan,” ujarnya.
Baca Juga:MBG di Tasikmalaya Terus-terusan Gaduh, Ini Peran Penting Pemerintah Daerah Menurut BGNDLH Kota Tasikmalaya Gencarkan Patroli TPS Liar, Ajak Warga Sadar Membuang Sampah!
Sedangkan Kepala Disporabudpar Kota Tasikmalaya, Deddy Mulyana, belum bisa dimintai keterangan. Hingga berita ini ditulis ia masih belum bisa dihubungi.
Diberitakan sebelumnya, dorongan publik agar pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Dadaha lebih tertib kembali menguat.
Kompleks olahraga dan rekreasi yang menjadi ikon Kota Tasikmalaya itu kerap dipadati pedagang hingga memicu kemacetan, terutama di ruas jalan utama. Baim pada sore hari maupun akhir pekan.
Plt Kepala UPTD Dadaha, Yudi Mulyadi, mengakui persoalan penataan PKL bukan hal baru.