PKL Dadaha Kota Tasikmalaya Ogah Pindah ke Shelter, Ini Sebabnya

shelter pedagang kaki lima dadaha kota tasikmalaya
Lokasi Shelter PKL di Dadaha tak jauh dari depo sampah. (Firgiawan/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Salahsatu kendala sulitnya menata Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kompleks Sarana Olahraga Dadaha, adalah kondisi Shelter yang dianggap kurang memadai.

Selain lokasinya dianggap kurang strategis, Shelter PKL juga berdekatan dengan depo sampah yang hanya berjarak beberapa meter saja. Akibatnya baik pedagang maupun calon pembeli enggan ke sana.

Selain akibat bau tak sedap dari depo sampah, shelter juga tidak terjangkau pengunjung di jalur utama Dadaha. Sangat jarang ada warga sengaja datang ke Shelter untuk jajan. Demikian juga pedagang. Mereka tak mau lagi pindah ke sana.

Baca Juga:Antisipasi Situasi Keamanan, Sekolah Madrasah Belajar Daring Selama 2 HariFix! Empat Anggota DPR RI Ini Dicopot Mulai Hari Ini: Uya Kuya, Nafa Urbach, Eko Patrio dan Ahmad Sahroni

“Kalau dipindahkan ke shelter, kami berat. Di sana kan dekat sekali sama tempat penampungan sampah. Bau, kotor, terus orang juga malas lewat,” keluh Yani (42), pedagang makanan ringan di Dadaha, Senin (1/9/2025).

Hal senada disampaikan Dedeh (37). Ia mengaku lebih memilih melapak di trotoar meski rawan ditertibkan, dibanding menempati shelter yang sepi pembeli.

“Sudah pernah coba di shelter, tapi pengunjung jarang. Apalagi dekat depo, makin gak nyaman,” ujarnya.

Plt Kepala UPTD Dadaha, Yudi Mulyadi tidak menampik kondisi tersebut. Menurutnya, faktor keberadaan depo sampah memang berpengaruh pada minat pedagang menempati shelter. Ditambah lagi, lokasinya yang kurang strategis.

“Kenyataannya shelter memang jarang dilirik. Posisi tidak di jalur utama, lalu ada depo sampah di dekatnya. Pedagang merasa keberatan, karena pengunjung juga enggan lewat,” kata Yudi.

Meski begitu, lanjut dia, UPTD tetap berupaya mengoptimalkan pemanfaatan shelter agar sesuai peruntukan.

“Bagaimanapun itu fasilitas yang sudah disediakan pemerintah. Tinggal bagaimana kita mencari solusi bersama agar shelter bisa lebih hidup,” imbuhnya.

Relokasi Terkendala Lahan

Baca Juga:MBG di Tasikmalaya Terus-terusan Gaduh, Ini Peran Penting Pemerintah Daerah Menurut BGNDLH Kota Tasikmalaya Gencarkan Patroli TPS Liar, Ajak Warga Sadar Membuang Sampah!

Terpisah, Kabid Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya, Feri Arif Maulana, mengatakan relokasi depo sampah Dadaha sudah lama menjadi pembahasan. Namun, keterbatasan lahan di kawasan pusat kota menjadi kendala utama.

“Sudah terpikirkan untuk geser, karena di sana ada shelter pedagang. Tapi masalahnya lahan terbatas, harga tanah di pusat kota relatif tinggi, dan belum tentu warga sekitar kondusif kalau lingkungannya dijadikan tempat transit sampah,” terang Feri.

0 Komentar