TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya memastikan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan meski ada rencana aksi unjuk rasa ke Gedung Bupati (Gebu) Tasikmalaya, Senin (1/9/2025).
Apel pagi awal bulan pun tetap dilaksanakan di Lapangan Setda bersama Bupati dan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin mengatakan, apel wajib tetap digelar seperti biasanya.
Baca Juga:Fix! Empat Anggota DPR RI Ini Dicopot Mulai Hari Ini: Uya Kuya, Nafa Urbach, Eko Patrio dan Ahmad SahroniMBG di Tasikmalaya Terus-terusan Gaduh, Ini Peran Penting Pemerintah Daerah Menurut BGN
“Alhamdulillah kita melaksanakan apel seperti biasanya. Diawal bulan kita apel, dan kebetulan awal bulan ini bertepatan dengan hari Senin, jadi apel wajib bagi kita,” kata Cecep Senin pagi.
Ia menjelaskan ASN hari ini diperbolehkan mengenakan pakaian bebas agar lebih fleksibel.
“Kecuali kami ingin memberikan fleksibilitas saja untuk seluruh pegawai agar kita tidak kaku dalam melayani masyarakat, disaat masyarakat ingin mendapatkan pelayanan,” jelasnya.
Cecep meminta ASN tetap menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
“Layani masyarakat dengan sebaik-baiknya kata-kata, dan sebaik-baiknya adab. Tolong layani masyarakat dengan senyum, tidak kaku,” ujarnya.
Terkait rencana aksi, Cecep menegaskan masyarakat yang menyampaikan aspirasi tetap harus dihargai.
“Jika pun hari ini benar ada yang menyampaikan aspirasi, tentu kita sampaikan apresiasi itu dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Menurutnya, penyampaian aspirasi dilindungi undang-undang.
“Maka kita tidak boleh ada terganggu, mereka sedang melaksanakan haknya sesuai dengan konstitusi, kita juga sedang melaksanakan kewajiban kita sesuai konstitusi,” terang Cecep.
Baca Juga:DLH Kota Tasikmalaya Gencarkan Patroli TPS Liar, Ajak Warga Sadar Membuang Sampah!Ratusan Sekolah Penerima BOS Kinerja di Priangan Timur Jadi Prioritas Pembelajaran Coding dan AI
Sekolah Dekat Gebu Dilaksanakan Daring
Sementara itu, jelang aksi unjuk rasa, sekolah SD dan SMP di sekitar pusat pemerintahan Kecamatan Singaparna diliburkan untuk sementara.
Santri di pondok pesantren juga diminta tetap menjalani aktivitas belajar di lingkungan pesantren dan tidak ikut turun ke jalan.
Kepala Bidang SMP Disdikbud Kabupaten Tasikmalaya, Jani Maulana, menjelaskan kebijakan ini sesuai arahan pimpinan dan koordinasi dengan Pemprov Jawa Barat.
“Kemudian hasil arahan bupati, jadi langsung kita sampaikan bahwa untuk sekolah di wilayah Singaparna dan Mangunreja pembelajaran dilaksanakan secara daring,” kata Jani.
Ia menegaskan kebijakan tersebut merupakan tindak lanjut arahan Pemprov Jabar untuk seluruh jenjang pendidikan.
“Jadi kita di daerah hanya melanjutkan saja kebijakan dan arahan pemerintah provinsi Jawa Barat. Ini langsung dari pak sekda provinsi Jabar, dan ini lebih ke menitik beratkan jangan sampai anak-anak kita ikut menjadi peserta demo,” jelasnya.