”Hal tersebut bertentangan dengan Kode Etik Profesi Polri Perkap No. 7 Tahun 2022,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Sabtu, 30 Agustus 2025.
Dalam orasinya, Rifai menegaskan pentingnya segera dilakukan penyidikan internal oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) terhadap oknum polisi yang terlibat dalam insiden ini.
Ia juga meminta agar proses hukum dilakukan secara transparan dan adil, tanpa memberi ruang untuk impunitas.
Baca Juga:Aset MPR RI di Depan DPRD Jabar Dibakar Massa, Bandung Memanas, Bom Molotov MeledakAksi Solidaritas Kota Banjar Ricuh, Polres Dikepung Massa, DPRD Jadi Sasaran Amuk
Rifai menambahkan, pihaknya juga mendorong Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan lembaga independen lainnya untuk menyelidiki peristiwa ini agar mendapatkan kepastian hukum yang sesuai.
Selain itu, Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Ciamis Menggugat mendesak Presiden RI Prabowo Subianto untuk segera mencopot Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dari jabatannya.
Mereka menilai bahwa Kapolri gagal menunjukkan akuntabilitas dalam menjaga keselamatan warga sipil.
Kapolres Ciamis, AKBP Hidayatullah SIK, menyampaikan rasa duka cita atas meninggalnya Affan Kurniawan.
Ia menegaskan, Polres Ciamis melakukan Salat Gaib sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum.
Untuk kelanjutan proses hukum, Hidayatullah menyatakan, Presiden Prabowo sudah memberikan perintah agar insiden tersebut diusut tuntas dan petugas yang terlibat bertanggung jawab.
”Bapak Presiden telah ber-statement segera memberikan bantuan khusus untuk keluarga almarhum Affan Kurniawan,” tuturnya.
Baca Juga:
Aksi mahasiswa dan masyarakat ini bukan hanya tentang keadilan bagi satu individu, tetapi juga sebuah seruan lebih luas mengenai transparansi, akuntabilitas, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia dalam tindakan aparat keamanan. (Fatkhur Rizqi)