TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Keempat bocah asal Desa Sukanagara, Kecamatan Tanjungjaya, Kabupaten Tasikmalaya, baru-baru ini viral di media sosial setelah mengadu kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengenai kondisi jalan rusak di daerahnya.
Mereka mengungkapkan rasa belum merdeka karena infrastruktur jalan yang masih rusak di kampung halamannya. Empat bocah tersebut, terdiri dari tiga anak perempuan dan seorang laki-laki yang mengenakan peci. Mereka terlihat berbicara di tengah jalan rusak dengan latar belakang lingkungan sekitar. Mereka mengenakan seragam mengaji, mencerminkan semangat perjuangan mereka untuk menyuarakan aspirasi.
“Pak Dedi, Pak Dedi, Indonesia sudah merdeka. Tapi jalan di kita masih bararutut,” kata mereka dengan lantang, seperti terekam dalam video yang kemudian tersebar luas di media sosial.
Baca Juga:Guru PPPK Paru Waktu di Kabupaten Tasikmalaya Mogok Mengajar Massal, Tuntut Kesejahteraan yang Layak!Sera Sani Jabat Unsur Ketua GM FKPPI Kabupaten Tasikmalaya: Teruskan Perjuangan dan Nilai-Nilai Kebangsaan!
Setelah viralnya video tersebut, pihak desa memberikan penjelasan terkait jalan rusak yang dikeluhkan oleh keempat bocah itu.
Sugilar Wiguna, Tim Perencana Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (RAPBDes) Desa Sukanagara, mengonfirmasi bahwa kejadian dalam video memang terjadi di Desa Sukanagara.
“Jalan tersebut merupakan jalan lingkungan Leuwipeusing yang akan diperbaiki di tahap dua tahun ini. Bahkan, untuk Dana Desa tahap pertama, sebagian sudah digunakan untuk perbaikan jalan tersebut,” jelas Sugilar.
Sugilar menambahkan bahwa jalan yang rusak tersebut memiliki panjang 676 meter dengan lebar 2 meter. Jalan ini sudah tercatat dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), dengan perbaikan direncanakan pada tahun 2025 menggunakan Dana Desa.
“Perbaikan jalan tersebut sedang dirapatkan bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan pemerintah desa setempat,” tambahnya. (obi)