BANJAR, RADARTASIK.ID – Di tengah tantangan urbanisasi yang terus meningkat, sebuah upaya cerdas dilakukan oleh Pemerintah Kota Banjar untuk mengajak para pemuda kembali ke dunia pertanian.
Sebanyak 100 pemuda dari desa dan kelurahan setempat baru-baru ini mengikuti pelatihan di Sekolah Tani Kota Banjar.
Tujuannya jelas, mendorong para generasi muda menjadi petani milenial yang tidak hanya mengandalkan bahan kimia, tetapi juga mampu mengolah pertanian dengan cara yang lebih ramah lingkungan.
Baca Juga:Turun dalam Lima Tahun Terakhir, Angka Kemiskinan di Kota Banjar Sekarang Jadi SeginiMasjid Agung Kota Banjar Tanpa Sertifikat, Apa Sebenarnya yang Menghambat Prosesnya?
Wakil Wali Kota Banjar, H Supriana, mengungkapkan pentingnya program ini untuk meningkatkan swasembada pangan di wilayahnya.
Menurutnya, pelatihan ini merupakan langkah konkret untuk mempersiapkan pemuda yang siap turun ke sawah dan hutan, menggali potensi sumber daya alam yang ada.
”Para pemuda ini diberi pembekalan keterampilan berupa pertanian, perikanan, dan peternakan yang dilakukan secara berkesinambungan,” ucapnya, Rabu, 20 Agustus 2025.
Sekolah Tani Kota Banjar ini mengajarkan lebih dari sekadar teori.
Pemuda-pemuda yang mengikuti pelatihan ini diajarkan untuk tidak hanya mengandalkan pupuk kimia, tetapi juga berfokus pada penggunaan bahan organik seperti kompos.
Hal ini bertujuan agar mereka bisa menjadi petani milenial yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Tidak hanya itu, mereka juga diberikan kesempatan untuk memanfaatkan lahan milik pemerintah yang telah disediakan untuk pertanian.
Desy Sahliana, Ketua Pemuda Tani Indonesia Kota Banjar, menjelaskan, program ini adalah hasil kolaborasi dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan melibatkan para pemuda dari 25 desa dan kelurahan di Kota Banjar.
Baca Juga:Jalan Rusak di Kota Banjar, Apakah Pemerintah Hanya Diam Saja?Anak SDIT Uswatun Hasanah Kota Banjar Taklukkan Kompetisi Matematika Dunia
”Ada 100 pemuda yang ikut Sekolah Tani ini selama satu hari full. Mereka dibekali pembekalan dan pelatihan serta tidak hanya formalitas belaka,” jelasnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk menggantikan peran petani yang sudah berusia uzur, serta memastikan regenerasi petani di masa depan.
Kesiapan Pemerintah untuk Mendukung
Wakil Wali Kota Banjar, H Supriana, menyatakan, selain memberikan pelatihan, pihaknya juga siap memfasilitasi para pemuda untuk memanfaatkan lahan yang tersedia.
”Sekolah tani minimal sebulan sekali diadakan, dan kita siap carikan lahan. Tapi jika sudah ada, manfaatkan lahan yang ada untuk mendorong swasembada pangan di Kota Banjar,” ungkapnya.