RADARTASIK.ID – Pelatih anyar AS Roma, Gian Piero Gasperini, berbicara blak-blakan soal bulan pertamanya memimpin Giallorossi.
Dalam wawancara eksklusif dengan Sky Sport, pelatih berusia 66 tahun itu membeberkan sejumlah topik tentang dua bintang kidal Paulo Dybala dan Matías Soulé, hingga alasan di balik keputusannya menerima pinangan Roma usai era panjang bersama Atalanta.
Meski hasil laga pramusim belum sepenuhnya memuaskan, termasuk kekalahan telak dari Aston Villa, Gasperini menegaskan bahwa ia tetap optimistis.
Baca Juga:Kiper Rp708 Miliar Singkirkan Donnarumma dari PSG: Juventus dan Manchester United Pantau SituasiCapello Yakin Jashari Bukan Pembelian Gagal AC Milan Seperti De Ketelaere: Ia Punya Darah Balkan di Nadinya
Ia berjanji membahagiakan penggemar karena merasa Roma tim yang penuh potensi dan punya semangat tinggi.
“Sebulan saja sudah cukup berarti. Kami sudah melakukan banyak hal. Tim ini kohesif dan punya semangat tinggi. Target utama saya? Mengembalikan kredibilitas dan menyenangkan hati para penggemar,” ujarnya dikutip dari Calciomercato.
Salah satu perubahan signifikan di bawah Gasperini adalah pendekatan berbeda di bursa transfer.
Alih-alih merekrut pemain top berharga mahal, Roma kini fokus pada pemain muda yang sudah mencicipi level kompetitif tinggi.
Nama-nama seperti Ghilardi dan Wesley menjadi contoh awal pendekatan baru Roma dibawah Gasperini.
“Saat Anda masuk ke pasar yang berbeda, risikonya jelas. Pemain muda tak langsung memberi efek instan, tapi bisa berkembang jadi fondasi tim. Kalau pendekatan ini berhasil di Roma, itu akan jadi sesuatu yang luar biasa,” kata Gasperini.
Ketika ditanya soal rumor transfer Fabio Silva, pelatih kelahiran Grugliasco itu tertawa ringan.
Baca Juga:Fabio Capello: Vlahovic Kunci AC Milan Raih ScudettoIntip Lini Tengah AC Milan Bersama Jashari: Fofana dan Loftus-Cheek Terancam Tergusur ke Bangku Cadangan
“Saya belum dengar kabar apapun soal dia. Fokus saya tetap latihan,” jawabnya diplomatis.
Salah satu pertanyaan menarik yang diajukan adalah kemungkinan duet Paulo Dybala dan Matías Soulé di lini serang.
Keduanya sama-sama pemain kidal, cenderung bermain di sisi kanan, dan senang memotong ke tengah.
Namun Gasperini yakin mereka bisa bermain bersama dan saling melengkapi.
“Pemain bagus selalu bisa bermain berdampingan. Memang mereka berdua punya kecenderungan bermain di zona yang mirip, tapi Dybala punya fleksibilitas, dan Soulé masih muda—dia bisa belajar menguasai area lain,” jelasnya.