Aturan ini bertujuan membantu klub mengelola dampak finansial dari penurunan kasta, dan mendorong sistem yang lebih adil dan berkelanjutan.
“Kesepakatan ini lahir dari proses dialog konstruktif antara Lega dan AIC,” ujar Simonelli.
“Klub-klub Serie A telah menunjukkan keseriusan dan kohesi dalam menyusun perjanjian ini. Tujuan kami adalah menciptakan sistem yang solid, adil, dan berkelanjutan—di mana kepentingan klub dan pemain bisa selaras demi kemajuan sepak bola Italia,” tutupnya.
Baca Juga:Ban Kapten Terancam Dicopot, Pellegrini Tinggalkan AS Roma?Aturan Baru Serie A: Gaji Pemain Dipotong Jika Tim Terdegradasi ke Serie B
Dalam konteks ketatnya tantangan ekonomi dan meningkatnya tekanan publik terhadap sistem perwasitan, dua perubahan besar ini, transparansi VAR dan restrukturisasi kontrak merupakan upaya untuk merespons tuntutan modernisasi dan profesionalisme di Serie A.
Sebagai catatan, pemotongan gaji sebesar 25 persen ini, jika dikonversi, cukup signifikan.
Misalnya, seorang pemain dengan gaji tahunan €2 juta (sekitar Rp35,2 miliar) akan menerima pengurangan sebesar €500 ribu (sekitar Rp8,8 miliar) jika timnya terdegradasi ke Serie B.
Meski begitu, klausul fleksibel tetap diberlakukan, memungkinkan negosiasi khusus antara klub dan pemain dalam kontrak individu.
Serie A kini mengirimkan pesan jelas: era baru sepak bola Italia sedang dimulai, dengan pondasi transparansi, tanggung jawab finansial, dan komunikasi publik yang lebih baik.