TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kepala SMPN 12 Tasikmalaya, Drs Ade Nuryadin menyambut positif langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang meluncurkan pendekatan pendidikan baru bertajuk Gapura Panca Waluya.
Konsep ini dinilai sebagai angin segar dalam upaya pembentukan karakter peserta didik yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara moral dan spiritual.
Gapura Panca Waluya sendiri merupakan gagasan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor 43/PK.03.04/KESRA.
Baca Juga:Inovasi Risbilor, Camilan Sehat Penambah ASI dari Universitas Bhakti Kencana TasikmalayaMahasiswa UIN Saizu Purwokerto Gelar Pengabdian kepada Masyarakat, Membangun Ekosistem Masyarakat Berdaya
Konsep ini mengusung lima nilai utama dalam bahasa Sunda, yakni cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), pinter (pintar), dan singer (tanggap). Seluruh nilai tersebut ditujukan untuk membentuk profil pelajar yang utuh dan berkarakter.
“Konsep ini mengedepankan pendidikan yang bukan hanya mengejar akademik, tetapi juga menyentuh sisi moral, sosial, hingga spiritual siswa,” ujar Ade.
Namun begitu, ia juga menekankan bahwa keberhasilan program seperti Gapura Panca Waluya sangat bergantung pada konsistensi dan keseriusan pemerintah dalam menerapkan kurikulum secara nyata di lapangan.
Menurutnya, sejauh ini satuan pendidikan masih sering kali hanya menerima informasi kebijakan melalui jalur online, tanpa ada pendampingan langsung maupun tindak lanjut yang konkret.
“Harus betul-betul sesuai regulasi yang ada. Sehingga dalam hal ini untuk ke depan mengharapkan minimal satu semester harus terealisasi secara nyata,” tuturnya.
Ade juga mengingatkan bahwa kerap berubahnya kurikulum nasional turut mengganggu fokus guru dalam mendalami materi, sehingga mengurangi efektivitas proses pembelajaran.
Karena itu, ia mendorong agar pemerintah segera memberlakukan kurikulum secara konsisten untuk jangka waktu panjang agar proses pembelajaran dapat berjalan optimal dan materi lebih mudah diserap oleh guru maupun siswa.
Baca Juga:Perkuat Solidaritas, Paguyuban Motor Honda Bekasi Kukuhkan Komunitas Baru di KopdargabIndosat Ooredoo Hutchison Tetap Tangguh di Tengah Dinamika Pasar, Fokus pada Inovasi dan Transformasi Digital
“Sektor pendidikan seharusnya dijauhkan dari ranah politik. Meskipun di dalamnya mengandung pendidikan politik. Tujuannya agar siswa kita menjadi subjek pembelajaran itu sendiri sebagai pilar pembangunan bangsa ke depan,” pungkasnya. (Fitriah Widayanti)